Liputan6.com, Jakarta - Ridwan Kamil disentil oleh seorang pria bernama Rudi S Kamri, pengamat sosial mengenai pembangunan masjid Al Mumtadz. Dalam kanal Instagram @kanalanakbangsa, Selasa (26/7/2022) menyebutkan bahwa Kang Emil membutuhkan dana sebesar Rp 44,48 miliar untuk pembangun masjid yang didedikasikan untuk putranya, Eril.
Rudi S Kamri menanyakan siapa sebenarnya sosok Eril. Ia juga membandingkan dengan para pejuang yang gugur di Papua yang tak mendapat penghargaan seperti Emmeril Kahn Mumtadz.
Advertisement
Baca Juga
Mengetahui namanya disebut-sebut, Gubernur Jawa Barat ini memberikan hak jawabnya di akun Instagram terverifikasi miliknya, di hari yang sama.
"HAK JAWAB SAYA,
Atas tudingan pak @rudikamri bahwa kami mengemis-ngemis dana pembangunan Al Mumtadz," tulis suami Atalia Praratya.
Â
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sudah 3 Tahun
Dipaparkan Ridwan Kamil bahwa pembangunan masjid tersebut sudah dibangun sejak tiga tahun sebelum putra sulungnya dinyatakan meninggal dunia di Sungai Aare, Swiss, beberapa waktu lalu.
"1. Islamic Center di Cimaung ini sudah berlangsung 3 tahun sebelum Eril wafat, dengan dana pribadi yang dicicil sesuai rejekinya.
Jadi bukan baru diniatkan membangun masjid setelah Eril wafat. Makanya sudah beres 1 lantai basement pada saat Eril wafat," lanjutnya.
Â
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Berstatus Wakaf
Tak sampai situ saja pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 membeberkan tentang pembangunan masjid Al Mumtadz yang dibangun tepat dekat makam Eril.
"2. Bukan lagi milik pribadi. Sudah berstatus wakaf dari keluarga untuk menjadi pusat dakwah di kawasan Kecamatan Cimaung Kab Bandung. Jadi untuk kepentingan publik bukan properti pribadi lagi.
3. Kebetulan Eril wafat, diinisiasikan namanya menjadi Al Mumtadz," sambungnya.
Â
Ingin Berdonasi
Masyarakat banyak yang ingin mendonasikan rezekinya untuk masjid Al Mumtadz tentu disambut gembira oleh Ridwan Kamil. Ia mengaku para donasi tersebut menyumbang mulai yang receh hingga nilainya besar pun ada.
"Maka agar tertib administrasi, dibuatkanlah format donasi via kitabisa.com agar mudah pertanggungjawabannya.
5. Ada tidak ada sumbangan masyarakat, seperti halnya 3 tahun pertama, maka ikhtiar membangun masjid ini tetap akan diwujudkan oleh ikhtiar2 pribadi sampai kapan pun selesainya.
6. Jika tidak suka, silakan saja, tapi minimal tidak berburuk sangka dengan menyimpulkan hal-hal yang tidak proporsional.
7. Biasakanlah tabayun, bertanya kepada objek bahasan, karena itu adalah adab yang seharusnya.
Terima Kasih, demikian hak jawab kami mewakili keluarga. hatur nuhun," ia mengakhiri.
Advertisement