Liputan6.com, Jakarta - Citayam Fashion Week disebut sebagai karya yang murni dan berjalan secara natural dari komunitas anak muda Indonesia. Dela Dewi, celebrity fashion yang juga penata busana, mendukung penuh kreatifitas itu.
Pemerhati fashion Indonesia yang kini bermukim di Amerika Serikat ini menginginkan agar Citayam Fashion Week mendapatkan dukungan dari pemerintah, baik secara konsep maupun aktifitas penyelenggaraannya.
"Semoga lembaga pemerintah yang berkaitan bisa membantu mencarikan lokasi ruang publik yang tepat sehingga tidak menimbulkan gangguan ketertiban umum," kata Dela Dewi kepada pewarta, Selasa, 16 Agustus 2022.
Advertisement
Pemerintah, kata Dela Dewi, juga perlu membimbing anak muda yang dinilainya berbakat meramaiakan industri fashion di Tanah Air. "Diberikan dukungan dan bimbingan kreatifitas kawula muda dalam berkarya," pintanya.
Baca Juga
Â
Â
Layak Diapresiasi
Dela Dewi memantau perkembangan industri fashion di Indonesia meski tinggal di Amerika Serikat. Salah satunya, soal fenomena Citayam Fashion Week.
Ia merasa, perhelatan yang diperkenalkan Jeje Slebew, Bonge dan Kurma itu layak diapresiasi tak hanya oleh pemerintah, namun juga pelaku industri fashion lokal.
"Patut diapresiasikan terhadap Citayam Fashion Week yang idenya murni dari komunitas anak muda daerah pinggiran Jakarta dari bukan kalangan kelas atas," Dela Dewi menjelaskan.
Â
Advertisement
Dari Pinggiran Jakarta
Â
Dela Dewi angkat jempol dengan pelaku fashion lokal seperti Citayam Fashion Week. Meski bukan dari kalangan kelas atas, mereka bisa membuat ajang peragaan busana di kawasan Jalan Dukuh Atas menjadi magnet bagi banyak orang.
"Mereka anak muda daerah pinggiran Jakarta dari bukan kalangan kelas atas. Mereka tetap mempunyai percaya diri tinggi memakai baju baju fashion dengan tidak mempedulikan merek desainer ternama," sahabat Sarah Azhari ini memberi penilaian.
Â
Sopan Santun
Meski mendukung dan memberi apresiasi, Dela Dewi bukannya menilai Citayam Fashion Week tanpa cela. Ia melihat kekurangan yang kemungkinan tak disadari anak muda kreatif dari pinggiran Ibu Kota itu.
Salah satunya berkaitan dengan perilaku yang kerap bersinggungan dengan warga dan masyarakat sekitar. Ini menjadi kendala dan masalah yang perlu dipikirkan ke depan.
"Hendaknya kawula muda tetap menampilkan budaya yang santun dalam hal berpakaian dan berperilaku," dia menekankan.
Â
Advertisement