Liputan6.com, Jakarta The Menu kembali menarik perhatian, hampir dua bulan setelah tayang di bioskop Indonesia. Film karya sutradara Mark Mylod ini masuk jajaran trending di pencarian Google Indonesia pada hari ini, Rabu (4/1/2022).
Rupanya ini karena The Menu baru saja masuk platform streaming, dan di Indonesia bisa diakses via Disney Plus Hotstar.
Sebagai pengingat, filmnya dibuka dengan pasangan Margot (Anya Tayor Joy) dan Tyler (Nicholas Hoult) yang hendak menghabiskan waktu ke sebuah restoran. Bukan sembarang tempat makan, ini adalah restoran eksklusif milik Chef Slowik (Ralph Fiennes) yang kondang.
Advertisement
Bersama segelintir tamu restoran, keduanya datang di pulau terpencil, yang hanya bisa dijangkau dengan kapal kecil. Acara fine dining yang dihadiri kalangan kelas atas ini lambat laun mulai mencekam, dengan rahasia kelam para tamu diekspos dan darah mulai tumpah.
Para tamu tak pernah menyangka bahwa menu makanan yang disajikan kepada mereka adalah sebuah bentuk balas dendam dari Chef Slowik. Sebaliknya, sang chef pun mendapat sebuah kejutan tak terduga dalam upaya balas dendamnya.
Tak hanya menyajikan cerita unik, ada berbagai kisah menarik di balik layar film horor-psikologis ini. Berikut kami sajikan 6 fakta unik The Menu yang disajikan dari berbagai sumber.
Selamat menikmati.
Advertisement
Baca Juga
1. Terinspirasi Restoran di Dunia Nyata
Dalam interviu di Late Night with Seth Meyers, penulis Will Tracy mengungkap bahwa ide cerita ini datang saat ia bulan madu dengan istri di Norwegia. Ia mendapat informasi tentang restoran di pulau privat dengan perjalanan kapal selama setengah jam. Tak ada apa-apa di pulau ini selain restoran tersebut.
“Aku bisa dibilang klaustrofobik, jadi saat aku duduk di sana dan melihat kapalnya pergi, aku mulai panik. Aku mikir, bagaimana kalau terjadi sesuatu?” kata dia.
2. Sutradara Bukan Foodie
Sutradara Mark Mylod mengaku dirinya bukanlah foodie alias penikmat kuliner kelas atas. Dilansir dari Entertainment Weekly, ia bahkan mengaku kurang nyaman saat pertama kali makan di restoran dengan bintang Michelin.
Untuk The Menu, ia merekrut Dominique Crenn, seorang chef dari restoran berbintang tiga Michelin, untuk merancang konsep menu yang nyambung dengan maksud dalam skrip.
Advertisement
3. Dua Minggu Percobaan
Selain Dominique Crenn, ada pula Kendall Gensler yang mewujudkan menu ini di atas piring. Salah satu tantangan yang dihadapinya adalah bagaimana membuat makanan tetap terlihat segar di depan kamera, meski berjam-jam syuting. Butuh dua minggu uji coba untuk hal-hal ini.
“Misalnya apa kami harus memakai kerang kipas (scallop) asli atau dari kentang,” kata dia.
4. Pecahkan Saja Gelasnya….
The Menu dibuat dengan sangat saksama hingga ke detail adegan kecil. Seperti saat adegan Tyler tak sengaja menjatuhkan gelas hingga pecah. Sutradara Mark Mylod membutuhkan waktu panjang agar sound effect dalam adegan ini berhasil menciptakan rasa tak nyaman yang diinginkan.
“Seingatku butuh waktu dua minggu bolak-balik dengan efek suaranya, hanya untuk gelas pecah. Tapi kalau dengar di speaker bioskop yang besar, ini keren banget,” kata dia.
Anya menambahkan, ia mesti melakukan sampai 79 kali ADR—atau rekaman suara ulang untuk menambahkan pekikan kecil karakternya di adegan ini. “Ini untuk mendapat level pekikan yang pas,” kata sang aktris.
5. Balada Minyak Nicholas Hoult
Salah satu menu yang disajikan Chef Slowik adalah “Breadless Bread Plate” yakni hidangan pembuka berupa roti dan condiments penyertanya—tapi tanpa roti. Artinya, hanya ada beragam cocolan yang disajikan di piring. Karakter Tyler “si paling foodie” yang diperankan Nicholas Hoult, tetap saja mencicipi dan memuji-muji menu ini.
“Aku makan minyak lumayan banyak. Itu alasannya aku memegang sendok kecil itu, aku jilati sepanjang hari,” kata Nicholas Hoult dalam wawancara video dengan Vanity Fair.
“Kamu tahu kan rasanya, kalau kamu makan terlalu banyak minyak, mulutmu mulai terasa aneh,” ia mengenang.
6. Soal Punggung Anya
Chef Slowik bertindak sebagai magnet kuat dalam restorannya. Ke mana pun ia melangkah, pandangan para tamu mengikutinya. Kecuali Margot—yang sering memunggungi sang chef dari tempat duduknya. Ini ternyata ada maksudnya, yakni sebagai sosok yang tak terlihat dan mengancam bagi karakternya.
Hanya saja, Anya yang memerankan Margot mesti sering-sering memutar punggung saat adegan monolog Chef Slowik—dan ini membuat punggungnya nyeri.
“Aku mempertahankan posisi ini dan berpikir, ‘Aku enggak apa-apa’. Tapi ini adalah pilihan bagus,” kata Anya.
Advertisement