Polisi Ungkap Kondisi Psikis Anak Lilis Karlina Usai Ditangkap: Biasa Saja, Ngaku Menyesal dengan Nada Datar

Liputan6.com, Jakarta Salah satu pertanyaan publik setelah anak Lilis Karlina ditangkap polisi yakni bagaimana kondisi psikis atau kejiwaannya selama diperiksa aparat. Adakah ia stres dan menyesal?

Kapolres Purwakarta Jawa Barat, AKBP Edwar Zulkarnain, menggambarkan kondisi psikis atau kejiwaan RD anak Lilis Karlina setelah ditangkap aparat dan menjalani pemeriksaan.

“Kalau untuk kondisi psikologis anak tentu yang bisa menjelaskan tuh ahlinya, ya. Bukan kami. Namun saya bisa berikan keterangan sedikit, secara kasat mata menurut penglihatan saya, untuk anak terlihat biasa saja,” katanya soal kondisi RD.

Melansir video konferensi pers virtual di kanal YouTube Intens Investigasi, Selasa (14/3/2023), Edwar Zulkarnain menyebut RD tak tampak syok atau murung saat ditahan polisi.

“Untuk anak terlihat biasa saja. Kita tidak melihat reaksi berlebihan seperti syok, murung, atau stres dari anak itu, tidak,” Edwar Zulkarnain memaparkan kondisi RD.

“Karena begitu kita tanya (RD), diskusi tuh jawabannya lancar seperti biasa. Tidak ada seperti kondisi tertekan itu tidak terlihat dari kondisi anak ini,” paparnya panjang.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Edwar Zulkarnain menyebut RD punya lingkar pergaulan dengan orang-orang berusia 20 tahun ke atas. Salah satunya residivis 26 tahun yang menjadi “distributor” obat daftar G milik RD. Polisi pun menyebut RD telah mengaku menyesal.

“Kalau untuk penyesalan tadi kita tanya terakhir, pesan dan kesannya sebelum anak kita geser ke Lembaga Pemasyarakatan anak. Tadi, kita tanya apa harapannya dan kesannya seperti apa,” terang Edwar Zulkarnain.

“Keterangannya memang datar, dia mengaku menyesal dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Namun dari ekspresi kan kita bisa lihat. Demikian,” pungkasnya.

Saat artikel ini disusun, Lilis Karlina dan keluarga belum menyampaikan klarifikasi terkait RD yang diciduk polisi atas dugaan penyalahgunaan serta perdagangan narkoba.