Inara Rusli Bersedia Dipoligami, Asalkan Perempuannya Baik: Masalahnya Wanita Baik Enggak Mau Sama Suami Orang

Liputan6.com, Jakarta Rumah tangga Inara Rusli dan Virgoun terancam bubar karen kasus perselingkuhan. Inara menyebut sang suami sudah berulang kali selingkuh.

Kini, publik juga sudah mengetahui identitas wanita yang diduga selingkuhan Virgoun. Menurut sebagian orang, penampilannya tidak lebih cantik daripada Inara jika ingin dibandingkan.

Wanita yang sebelumnya bercadar itu pun menanggapi opini ini dengan santai. Inara mengutip kalimat pamungkas yang pernah diucapkan warganet.

"Kan kata orang untuk jadi selingkuhan enggak perlu cantik. Perlunya enggak tahu diri aja. Kata netizen itu ha ha netizen kita kan ajaib kata-katanya," ujar Inara Rusli, dalam konten podcast yang diunggah di YouTube Richard Lee, Jumat (19/5/2023).

Ibu tiga anak ini lantas menjelaskan bahwa sebagai seorang istri, Inara Rusli sebenarnya rela-rela saja bila Virgoun ingin memiliki istri lebih dari satu alias berpoligami.

"Mungkin kalau dia secara fisik lebih dari aku, dari latar belakang baik-baik mungkin aku masih bisa, ya sudahlah gitu kalau dia mau nikah lagi, mau poligami, walaupun caranya salah. Bersedia (dipoligami)," sambungnya.

Namun syarat yang Inara ajukan sangat berat dan sepertinya mustahil dapat dipenuhi. "Kalau dia memang peremuan baik-baik. Tapi kan masalahnya tidak ada perempuan baik-baik yang mau sama suami orang. Ha ha ha itu sih plot twistnya," ujarnya santai.

Warganet pun mengurai opini mereka mengenai poligami. Mereka setuju dengan pendapat Inara.

"Iya emg.. poligami itu solusi yg syar'i.. dengan cara n syarat syar'i pula.. bukan hawanafsu.. trs klo ada yg katanya 'paham agama' untuk poligami tp selingkuh dlu, ngok bgt deeh.. mgkin blm baca kelanjutan ayat2 soal poligami," kata pemilik akun bifadhl***

"Setuju!Klu perempuan baik2 gak akan mau sama suami orang!!logika nya yg single masi banyaaakkk," kata warganet lain.

Diberitakan sebelumnya, Inara Rusli masih ingin mempertahankan rumah tangganya karena dia mengenal karakter suaminya yang tak pikir panjang saat ambil keputusan.

"Kan kita berumah tangga bukan baru kemarin sore, aku tahu pola dia, habitnya dia, suka mikir pendek. Aku enggak berani bilang dia bodoh, cuma aku bilang bahwa dia tuh enggak bisa melihat jangka panjang. Dia dalam mengambil keputusan dan kebijakan enggak bisa long term. Makanya aku mikir, ya terserah dia mau bilang apa," ujar Inara.