Liputan6.com, Jakarta Masayu Anastasia didapuk menjadi pemeran utama film Paku Tanah Jawa karya sutradara Bambang Drias. Film ini hasil kolaborasi dua rumah produksi dari dua negara berbeda yakni Loop Entertaiment (Indonesia) dan Armani Entertaiment (Malaysia).
Dalam Paku Tanah Jawa, Masayu Anastasia memerankan Handini, seorang sinden yang dilingkungi mitos makhluk gaib seputar Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah, dan tak jauh dari sekitar Yogyakarta.
Baca Juga
Akting Masayu Anastasia di film Paku Tanah Jawa diadu dengan Wafda Saifan, Wanda Hamidah, Giselma Firmansyah dan masih banyak lagi. Jadi sinden, kata Masayu Anastasia, butuh persiapan khusus.
Advertisement
Laporan khas Showbiz Liputan6.com merangkum 6 fakta persiapan Masayu Anastasia menjadi sinden dalam Paku Tanah Jawa yang mulai berproduksi Minggu (6/4/2023), dari pantang pakai parfum wangi bunga hingga pikiran tak boleh kosong.
1. Pikiran Tak Boleh Kosong
Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2023), Masayu Anastasia mengklaim akting jadi sinden bukan mudah. Persiapan fisik, mental, hingga kejernihan batin mutlak dibutuhkan.
“Menyiapkan mental, fisik, dan menghilangkan segala ketakutan yang aku dengar tentang menjadi sinden. Yang aku dengar, sinden itu tidak boleh (pikiran) kosong,” ujar bintang film Pengantin Topeng.
“Makanya kenapa harus didampingi, karena ada beberapa yang aku dengar, ketika kita kosong, lalu didampingi, sinden asli itu akan tahu apakah yang menari itu Handini, atau (makhluk) lain,” kata Masayu Anasasia.
Advertisement
2. Tambah Berat Badan
Karakter Handini sang sinden menuntut Masayu Anastasia menaikkan berat badan. Sutradara belum memastikan berapa bobot yang mesti ditambah bintang sinetron ABG.
“Sekarang naiknya masih sekilo dua kilo,” ujar Masayu Anastasia. Sebagai aktris profesional, ia mengaku siap menjawab tantangan sutradara demi menghidupkan peran.
3. Belajar Interaksi dengan Ular
Beberapa hari lalu, Masayu Anastasia mengunggah foto pose bareng ular di akun Instagram terverifikasi. Rupanya, ini bagian dari pendalaman peran sebagai sinden di Paku Tanah Jawa.
Sopir sang aktris ikut perkumpulan pencinta reptil. Karenanya, salah satu ular dibawa ke rumah Masayu Anastasia sebagai pemanasan sebelum ke lokasi syuting. Ada banyak hal yang dipelajarinya soal memegang ular.
“Ketika memegang ular, harus lebih tenang. Ular itu tidak boleh lagi birahi, tidak boleh lagi kelaparan. Cara memegangnya itu kita tidak boleh pegang dari buntutnya. Kita pegang (bagian tubuh) satu jengkal dari kepala,” ucapnya.
Advertisement
4. Dilarang Parfum Wangi Bunga
Untuk mendalami peran sinden, Masayu Anastasia konsultasi dengan sinden asli dari Yogyakarta. Ia menerima banyak nasihat salah satunya disarankan tidak menggunakan parfum wangi bunga.
“Itu aku belum mendapat jawabannya tapi dikasih tahu saja tidak boleh pakai parfum wangi bunga melati. Mungkin takut memanggil atau mengundang makhluk lain. Makanya tidak bisa sembarangan juga jadi sinden,” Masayu Anastasia menyambung.
5. Sinden Mesti Puasa
Sinden asli ini tak mau berbagi nasihat dan pelajaran lewat Zoom. Ia ingin bertemu langsung dengan Masayu Anastasia. Namun, ibu satu anak ini sudah mendapat beberapa bocoran.
Salah satunya soal puasa. “Ya. Yang aku dengar begitu. Kemarin sempat ngobrol, ada puasa itu yang harus dilakukan (untuk mendalami kehidupan seorang sinden,” ia menambahkan.
Advertisement
6. Belajar Bahasa Jawa
Terakhir namun tak kalah penting, aktris kelahiran Jakarta, 19 Januari 1984 ini wajib belajar dialek maupun kosakata bahasa Jawa. Masayu Anastasia berjanji akan memperhatikan dialek dan tata bahasa.
“Kalau akting sembarangan kan jadinya aneh,” cetusnya. “Tapi demi totalitas dalam pekerjaan aku juga belajar dialek Bahasa Jawa. Terus sinden ini bukan penggoda yang gimana-gimana, tapi emang dia ada magisnya,” pungkas Masayu Anastasia.
Eksekutif Produser Armani Entertaiment, Dato Kk Chua menyebut pihaknya bekerja sama dalam proyek Paku Tanah Jawa karena ceritanya sangat menarik. Ia yakin cerita Paku Tanah Jawa sesuai dengan cita rasa penonton film horor Indonesia dan Malaysia.
“Saya dan tim penyuka cerita horor apalagi berdasarkan kisah nyata, legenda. Sesuatu yang kita rasa sesuai untuk cita rasa penonton Malaysia dan Indonesia. Semoga Paku Tanah Jawa nantinya memikat hati para pencinta film,” tutur Dato Kk Chua.