Dewi Rezer Operasi Kantong Mata, Ngaku Baru Pertama Kalinya Oplas: Hidung, Dagu Asli Kok

Dewi Rezer menegaskan bahwa melakukan oplas di bagian wajah merupakan hal yang pertama kali dilakukannya dalam hidup.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 13 Sep 2024, 10:54 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2024, 16:50 WIB
Dewi Rezer
Dewi Rezer. (IST)

Liputan6.com, Jakarta Artis Dewi Rezer bersyukur lantaran berhasil mengatasi masalah kepercayaan dirinya. Baru-baru inu, wanita berusia 44 tahun ini melakukan operasi plastik atau oplas untuk menghilangkan kantung matanya.

Dewi menegaskan bahwa melakukan oplas di bagian wajah merupakan hal yang pertama kali dilakukannya dalam hidup. Terlebih, ia merupakan sosok yang takut pada jarum suntik.

Namun, Dewi memastikan kalau selama hidup baru sekali ini melakukan operasi plastik. Ia menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk mengubah bagian wajahnya yang lain.

"Ini hidung asli, dagu asli kok, aku puas nih, sudah puas," ucap Dewi saat ditemui di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tak Perlu ke Korea

Dewi Rezer
Dokter yang mengoperasi Dewi Rezer. (IST)

Kalau biasanya banyak artis berbondong-bondong pergi ke luar negeri, khususnya Korea Selatan, untuk melakukan oplas, Dewi lebih memilih di Indonesia. Menurutnya, di sini juga tak berbeda dari kualitas di luar negeri.

"Ke Korea enggak kenapa-kenapa. Kalau ada waktu, ada biaya. Cuma di sini pun ada yang seperti di Korea. Jadi kenapa jauh-jauh," tegas Dewi.

 


Pilihannya

Dewi Rezer
Dewi Rezer. (IST)

Dewi sendiri diketahui memilih Dermaster Plastic Surgery sebagai tempat untuk melakukan oplas dan puas dengan hasilnya.

Terlebih, klinik tersebut kini berkolaborasi dengan dr. Youngil Ko sebagai direktur Zero One Plastic Surgery Seoul, klinik bedah plastik terdepan dari Korea Selatan.

 

 


Dokter yang Menangani

Dewi sendiri langsung ditangani oleh dr. Anastasia Dessy selaku Head Dermaster Plastik Surgery. Menurutnya, tindakan facelift atau pengangkatan kulit berlebih atau excess skin, perlu dikombinasikan dengan prosedur minimal invasive, untuk mendapatkan hasil yang optimal.

"Di mana kita tidak hanya berfokus membuang kelebihan kulit, lemak, dan reposisi ototnya saja. Namun kita juga memperhatikan kualitas kepadatan, kekenyalan dan kekencangan dari kulitnya sendiri. Sehingga hasil operasi bisa awet, bertahan lama dan juga maksimal," tutup Anastasia Dessy.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya