Liputan6.com, Jakarta Saat polisi menindaklanjuti laporan Nikita Mirzani terkait dugaan pencabulan dan aborsi dengan korban putrinya, Laura Meizani alias Lolly, isu konfrontasi dengan Vadel Badjideh mulai muncul.
Mungkinkah Lolly dan Vadel Badjideh sebagai saksi terlapor dikonfrontasi? Kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid mengklarifikasi isu peluang Lolly dikonfrontir dengan Vadel Badjideh.
Baca Juga
“(Lolly) itu anak di bawah umur. Ini kasus terkait dugaan kejahatan anak di bawah umur. Jadi otomatis anaknya kalau mau diperiksa harus didampingi oleh orang tuanya,” kata Fahmi Bachmid.
Advertisement
Menurutnya, konfrontasi korban dan terlapor dalam dugaan pencabulan serta aborsi tidak relevan. Karenanya, Fahmi Bachmid menggarisbawahi sejauh ini Laura Meizani dan Vadel Badjideh tak akan dikonfrontir.
Tentang Konfrontir
“Yang kedua, konfrontir itu tidak ada relevansinya dalam kasus-kasus seperti ini,” cetusnya kemudian memberi contoh kasus yang memungkinkan dua pihak dikonfrontasi.
Seseorang sebut saja A mengaku telah menerima uang Rp5 miliar di Jalan Antasari Jakarta Selatan, sementara pihak lain yakni B bilang, menyerahkan uang tapi bukan di bilangan Antasari.
Advertisement
Tak Ada Relevansinya
Polisi mengkonfrontasi keduanya karena ada keterangan yang tidak sama dalam satu peristiwa. Tujuannya, mencari kebenaran dari dua versi kesaksian yang disampaikan dua pihak.
“Di kasus (Lolly) ini, tidak ada relevansinya. Enggak ada konfrontasi. Enggak ada relevansinya dan enggak ada RJ. Apa yang mau konfrontasi? Enggak ada,” ucap Fahmi Bachmid.
Yang Jelas, Terlalu Jauh
Diberitakan sebelumnya, kubu Nikita Mirzani juga mengklaim ide Razman Arif Nasution agar polisi memanggil Denny Sumargo sebagai saksi dalam kasus Lolly tidak relevan. Fahmi Bachmid mengaku punya bukti nama Lolly tak pernah dicoret dari kartu keluarga.
“Yang jelas, terlalu jauh persoalan ini kalau dibawa ke sana ke mari. Enggak ada (keperluan menjadikan Denny Sumargo saksi). Kalau mau diperiksa, cari. Tanya ke Dukcapil, Laura itu sudah dicoret belum (dari Kartu Keluarga),” Fahmi Bachmid membeberkan.
Advertisement