Liputan6.com, Jakarta MS GLOW memasuki usia kedelapan tahun ini. Sejumlah karyawan dan anggota Elite Glowbal, wadah komunitas bagi seluruh mitra MS GLOW, membeberkan perjalanan mereka membersamai proses bertumbuhnya perusahaan. Mereka mengakui, kehidupan mereka berubah drastis setelah meniti karir di produsen kosmetik yang dirintis Shandy Purnamasari tersebut.
Adjie Dacosta, misalnya. Sebelum bekerja di MS GLOW sebagai content creator, Adjie bekerja serabutan. Dia pernah jadi tukang becak, kuli bangunan, tukang cuci motor, bahkan tour guide. Pendapatannya pun tak tetap. Bahkan tidak selalu punya pendapatan.
Baca Juga
Namun, setelah bekerja di PT Kosmetika Global Indonesia, perusahaan yang membawahkan MS GLOW, hidup Adjie berubah drastis. “Sekarang saya bisa menyekolahkan adik-adik saya. Membiayai pengobatan nenek saya,” kata Adjie saat diwawancarai, Rabu, 12 Februari 2025.
Advertisement
Hal senada diungkapkan Suwandi. Sebelum bekerja di MS GLOW, lelaki yang berprofesi sebagai driver ini mengadu nasib di perusahaan travel. Namun, persaingan yang ketat antar perusahaan membuat pendapatannya tak tentu. Apalagi, risiko kecelakaan sangat besar karena beban kerja yang berat akibat perusahaan harus menekan biaya operasional. “Saat itu kekhawatiran saya cuma satu. Saya tidak yakin kerja di travel ini bakal cukup untuk menyekolahkan anak sampai SMA,” tuturnya.
Tak Susah Beradaptasi
Saat ada lowongan di MS GLOW, Suwandi pun melamar. Beberapa tahun bergabung di perusahaan tersebut, pelan-pelan kekhawatirannya luntur. Perusahaan menunaikan hak kepada pekerja dengan layak. Beban kerja pun rasional. Suwandi tak susah beradaptasi karena di perusahaan travel, beban kerjanya jauh lebih berat dengan gaji yang tak seberapa. “Sekarang saya bisa menyekolahkan anak sampai lulus SMA,” katanya.
Sejumlah karyawan perempuan pun mengungkapkan rasa syukurnya. Mereka tidak hanya bahagia karena dibayar dengan layak. Lingkungan kerja sangat suportif dan melindungi para perempuan. Tak terasa, sudah 8 tahun perusahaan telah berdiri. MS GLOW pun menggelar perayaan ultah pada Sabtu, pada Sabtu, 8 Februari 2025 di Hotel Kempinski, Jakarta, di mana mereka mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Produk Paket Perawatan Wajah Pertama dengan Seluruh Komponennya Produksi Dalam Negeri.
Advertisement
Tantangan Dunia Kerja
Sebagai kaum hawa, para karyawan dan anggota Elite Glowbal perempuan menghadapi tantangan dunia kerja yang lebih sulit daripada laki-laki. Mereka kerap disepelekan karena dianggap kurang produktif. Apalagi, sebagian besar dari mereka mengemban beban ganda sebagai ibu bagi anak-anaknya di rumah.
“Sejak dulu saya mengidolakan Mbak Shandy. Saya benar-benar ingin bergabung menjadi tim Mbak Shandy. Alhamdulillah suami mengizinkan. Sekarang saya tidak hanya bisa membantu ekonomi keluarga. Saya bahkan bisa umroh dan membantu anak-anak tumbuh tanpa kekurangan,” kata Nurmala Mega.
Sayu Susi mengaku kerap diremehkan tetangganya karena keluarganya bukan orang berada. “Dulu saya bukan siapa-siapa. MS GLOW mengubah hidup saya. Membuat saya bisa punya rumah, membiayai masa pensiun orang tua, juga membuat anak-anak berani bermimpi. MS GLOW bukan tempat kerja, ini bagian dari kehidupan saya,” katanya.
