Sum 41 Bubar Setelah 27 Tahun Eksis di Kancah Musik Dunia, Ini Alasannya

Liputan6.com, Jakarta Band pop-punk asal Kanada, Sum 41, telah mengumumkan keputusan mengejutkan untuk bubar pada 8 Mei 2023. Setelah 27 tahun berkarya, pengumuman ini tentu mengguncang para penggemar yang telah setia mengikuti perjalanan mereka.

Meskipun tidak ada pernyataan resmi yang menjelaskan alasan spesifik di balik pembubaran band ini, beberapa faktor tampaknya berkontribusi dalam keputusan tersebut.

Sejak awal kemunculannya, Sum 41 telah mengukir nama di industri musik dengan lagu-lagu ikonik yang menggabungkan elemen punk rock dan pop. Namun, perubahan dinamika internal di dalam band bisa jadi menjadi salah satu alasan utama.

Anggota band mungkin merasakan kebutuhan untuk mengeksplorasi proyek individu dan mencari tantangan baru di luar Sum 41.

Selain itu, tantangan umum dalam industri musik juga tak bisa diabaikan. Banyak band menghadapi kesulitan dalam mempertahankan relevansi dan popularitas di tengah perubahan selera musik dan persaingan yang semakin ketat.

Dalam konteks ini, Sum 41 berusaha untuk memberikan perpisahan yang bermartabat dengan menghubungi mantan personel mereka, Jon Marshall, yang telah lama terpisah dari band.

Sum 41 dibentuk pada tahun 1996 dan sejak itu telah merilis berbagai album yang sukses. Dengan lagu-lagu seperti "Fat Lip", "In Too Deep", dan "Still Waiting", mereka berhasil menciptakan identitas yang kuat di kancah musik internasional. Gaya musik mereka yang energik dan lirik yang relatable membuat mereka dicintai oleh banyak penggemar.

Salah satu momen penting dalam perjalanan mereka adalah saat merilis album kedua, Does This Look Infected? pada tahun 2002. Album ini membawa mereka ke puncak popularitas dan memperkuat posisi mereka sebagai salah satu band pop-punk terkemuka.

Seiring berjalannya waktu, Sum 41 terus berinovasi dan bereksperimen dengan musik mereka, yang terlihat dalam album-album terbarunya.

Namun, perjalanan mereka tidak selalu mulus. Beberapa tahun terakhir, band ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah kesehatan yang dialami oleh vokalisnya, Deryck Whibley. Meskipun demikian, mereka tetap berkomitmen untuk berkarya dan memberikan yang terbaik bagi para penggemar.

Pengumuman pembubaran Sum 41 memang mengejutkan banyak orang. Deryck Whibley, sang vokalis, dalam sebuah wawancara mengungkapkan bahwa meskipun keputusan ini sulit, ia merasa bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mengakhiri perjalanan mereka.

"Kami telah melakukan banyak hal bersama, dan saatnya untuk melanjutkan ke babak baru dalam hidup kami," ujarnya.

Konser perpisahan mereka berlangsung di Scotiabank Arena, Toronto pada 30 Januari 2025. Ini adalah kesempatan terakhir bagi penggemar untuk menyaksikan penampilan langsung Sum 41 dan merayakan perjalanan panjang mereka di dunia musik.

Sebelum konser tersebut, band ini juga merilis album terakhir mereka. Album ini diharapkan dapat menjadi penutup yang layak untuk perjalanan mereka.

Dengan keputusan ini, Sum 41 meninggalkan warisan yang kuat di industri musik. Mereka tidak hanya dikenang sebagai salah satu band pop-punk terpopuler, tetapi juga sebagai pelopor yang telah menginspirasi banyak musisi muda. Meskipun mereka akan bubar, musik mereka akan terus hidup dalam hati para penggemar.

Seiring dengan berakhirnya perjalanan Sum 41, para anggota band diharapkan dapat mengeksplorasi proyek-proyek baru dan melanjutkan karier musik mereka masing-masing.

Ini adalah akhir dari sebuah era, juga awal dari perjalanan baru bagi setiap anggota. Mari kita tunggu dan lihat apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.