Polda Jatim Bantah Polisi Berujar Rasis Saat Pengamanan di Asrama Kalasan

Kepolisian Daerah Jawa Timur (Jatim) telah melakukan pemeriksaan terhadap anggotanya saat amankan aksi di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.

diperbarui 26 Agu 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2019, 09:00 WIB
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Surabaya - Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menuturkan,  aparat kepolisian tidak pernah melontarkan kata-kata rasis saat mengamankan aksi di asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya pada 16-17 Agustus 2019.

Hal itu berdasarkan pemeriksaan Propam dan Paminal Polda Jatim terhadap seluruh anggota polisi yang melakukan pengamanan di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya pada Kamis, 22 Agustus 2019.

"Hasil pemeriksaan Propam dan Paminal Polda Jatim terhadap seluruh anggota yang melakukan pengamanan, baik di tingkat pelaksana sampai manajerial seperti Kapolsek dan Kasat, tidak ada satupun dari anggota kepolisian yang mengeluarkan kata-kata rasis, atau perbuatan tidak menyenangkan ," ujar Barung dihubungi suarasurabaya.net, ditulis Senin (26/8/2019).

Barung menuturkan, Propam sudah memeriksa anggota baik dari tingkat lapangan sampai manajerial seperti Kapolsek dan Kepala Satuan (Kasat). Barung menilai, masalah pengamanan sudah clear.

“Tidak ada satupun. Itu clear sudah kami lakukan pemeriksaan pada hari Kamis, selesai propam melaksanakan tugas pengamanan. Tidak ada satupun anggota yang melakukan sarkasme ujaran kebencian,” ujar dia.

 

Baca konten-konten menarik suarasurabaya.net lainnya di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Jatim Jadi Tuan Rumah Pertemuan Bahas Solusi Papua

Memberi Jaminan Keamanan Kepada Masyarakat Papua di Jawa Timur
Khofifah Indar Parawansa (Sumber: Instagram/@khofifah.ip)

Sebelummya, Kementerian Dalam Negeri memastikan Jawa Timur menjadi tuan rumah pertemuan dan silaturahim membahas penyelesaian tentang persoalan di Papua serta Papua Barat. Pertemuan itu ditargetkan berlangsung akhir bulan ini.

"Kami usahakan akhir Agustus 2019. Cuma, jadwalnya kami serahkan sepenuhnya ke Gubernur," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Otonomi Daerah Akmal Malik usai menggelar pertemuan dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Selasa 20 Agustus 2019, dilansir Antara.

Selain Gubernur Jatim sebagai tuan rumah, akan hadir pada pertemuan itu adalah Gubernur Papua Lukas Enembe, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menkopolhukam Wiranto, dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian.

Menurut dia, pertemuan tersebut menjadi langkah untuk memberikan jaminan bagi warga Papua yang menempuh pendidikan di Jawa Timur dan sebaliknya, warga Jatim yang ada di Papua dan Papua Barat.

Sementara itu, Gubernur Khofifah mengaku siap menjadi tuan rumah untuk menyelesaikan persoalan di Papua, sekaligus menggagas adanya sister province antara Jatim dan Papua serta Papua Barat.

"Biasanya sister city itu dengan luar negeri, tapi sekarang provinsi dengan provinsi. Jadi, akan ada provinsi kembar antara Papua Barat dan Jatim, lalu Papua dan Jatim. Jadi, bisa saja kerja sama di dunia pendidikan hingga life skill vocasional training," katanya.

Dia mengatakan pihaknya akan segera mengatur waktunya dan berkoordinasi intensif dengan Mendagri.

"Saya berharap tidak terlalu lama dan formatnya nanti ada kesepakatan kerja sama di bidang pendidikan hingga sumber daya manusia," kata mantan menteri sosial tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya