Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya menggelar Parade Merah Putih Indonesia Damai di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu pagi (20/10/2019). Parade ini dalam rangka menyambut dan mewarnai suasana pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
"Parade Merah Putih Indonesia Damai kami gelar sebagai wujud rasa terima kasih kepada para pendahulu sehingga kita bisa menjadi bangsa besar seperti sekarang,” ujar Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, dilansir Antara, Minggu pekan ini.
Kegiatan tersebut melibatkan berbagai elemen, mulai dari unsur pemerintah daerah setempat, TNI, hingga berbagai komunitas, seperti suporter Persebaya "Bonek", perguruan silat "Persaudaraan Setia Hati Terate" (PSHT), pelajar, mahasiswa, serta lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Berbagai elemen masyarakat yang hadir mengusung bendera merah putih sepanjang 210 meter yang diarak mulai Jalan Bengawan hingga berakhir di Jalan Raya Darmo Surabaya, atau tepatnya di depan Monumen Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Di tempat sama, Kapolrestabes Surabaya mengakui parade tersebut mewarnai suasana pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin yang digelar di Jakarta, Minggu siang.
"Kami berdoa dari Surabaya mudah-mudahan pelantikan berjalan lancar dan Indonesia menjadi lebih maju. Selain itu kami juga berdoa agar masyarakat Surabaya, Jawa Timur, dan Indonesia semakin lebih aman dan kondusif,” ucapnya.
*** Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Meningkatkan Keamanan
Ia juga menyampaikan, kendati pelantikan presiden dan wakil presiden berlangsung di Jakarta, Polrestabes Surabaya sejak 18 Oktober 2019 meningkatkan kewaspadaan siaga pengamanan di sejumlah objek vital untuk memberi rasa aman kepada masyarakat.
Sasaran pengaman, kata dia yakni kantor-kantor pemerintah, tempat-tempat ibadah dan lainnya yang menjadi pusat keramaian masyarakat.
"Sampai sekarang masih siaga. Mudah-mudahan tetap aman dan kondusif sehingga pengamanan siaga bisa segera dikendorkan untuk selanjutnya dilakukan pengamanan seperti biasa,” tambahnya.
Advertisement
Personel Gabungan di Jatim Siap Amankan Pelantikan Presiden
Sebelumnya, Polda Jawa Timur (Jatim) menggelar apel pasukan gabungan dalam rangka pengaman pelantikan presiden dan wakil presiden.
Dalam giat apel tersebut diikuti oleh pasukan TNI AD, Marinir, Brimob, Dalmas Polda Jatim, Ditpolairud, Lalu Lintas, Satpol PP, dan Tenaga kesehatan dari Pusura Surabaya.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Irjen Pol. Luki Hermawan mengungkapkan, ada sekitar 1.700 personel gabungan yang akan mengamankan Jatim saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI pada 20 Oktober.
Ribuan personel tersebut merupakan gabungan dari TNI dan Polri di Jatim. Khusus dari Polda Jatim, kata Luki, ada sekitar 800 personel yang diterjunkan untuk pengamanan.
"Kalau seluruh Jatim ada 1.700 personel totalnya. Dari Polda Jatim anggota yang dilibatkan dalam pengamanan pelantikan presiden sebanyak 800 personil dan dibackup dari TNI," tutur Luki di Mapolda Jatim, Surabaya, Jumat, 18 Oktober 2019.
Luki menuturkan, personel gabungan tersebut nantinya akan aktif melakukan operasi, demi menghindari gangguan-gangguan yang dirasa bisa mengganggu jalannya pelantikan. Luki mengaku, kegiatan pengamanan sebenarnya sudah dijalankan dalam sepekan terakhir. Namun, menjelang pelantikan presiden, akan lebih diintensifkan lagi.
"Langsung di sini kita melakukan patroli bersama. Sebenarnya sudah seminggu ini. Kegiatan-kegiatannya bentuknya bukan hanya di Polda, namun di Polres-Polres dengan TNI dari tingkat Kodim sampai Korem," ujar Luki.
Selanjutnya
Saat ditanya apakah ada daerah yang menjadi perhatian khusus menjelang pelantikan presiden, Luki menyatakan setiap kabupaten/ kota di Jatim sama. Artinya tidak ada daerah yang menjadi prioritas pada pengamanan tersebut. "Tidak ada (daerah prioritas), semuanya sama," kata Luki.
Luki mengingatkan, walaupun acara pelantikan dilangsungkan di Jakarta, tapi peran serta TNI, Polri dan seluruh elemen masyarakat Jawa Timur tetap penting untuk mengamankan terutama di wilayah masing-masing. Luki juga menyatakan, akan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat Jatim, dalam pengamanan tersebut.
"Mari kita semua dengan semangat soliditas yang selama ini sudah terjalin dengan baik. Kita senantiasa berdoa semoga hajatan nasional pelantikan Presiden RI nanti bisa berjalan aman dan lancar," kata Luki.
Luki menyatakan, dirinya tidak akan melarang kelompok-kelompok di Jawa Timur yang akan melakukan syukuran atas diselenggarakannya pelantikan presiden tersebut. Namun, dia menyarankan agar syukuran yang digelar sebaiknya disalurkan dalam bentuk istighisah atau doa bersama.
Advertisement