Pedagang di Kediri Wajib Laporkan Pembelian Berlebih Bahan Pokok

Pemkot Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian beserta Polresta Kediri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional di daerah itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mar 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 16:00 WIB
Warga Borong Sembako di Supermarket
Antrean pengunjung untuk membayar belanjaan mereka di sebuah pusat perbelanjaan kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Senin (2/3/2020). Warga berbondong-bondong membeli bahan-bahan pokok hingga masker dan hand sanitizer setelah dua warga Depok positif terinfeksi virus corona. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Surabaya Pemkot Kediri melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian beserta Polresta Kediri melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional di daerah itu. Mereka ingin memastikan stok bahan pokok masih aman dan tidak ada pembelian di luar batas kewajaran.

“Dari hasil pengecekan, stok dan distribusi aman, penjualan tidak ada lonjakan,” ujar Nur Muhyar, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, seperti yang dikutip dari Antara, Selasa (3/3/2020).

Menurut Nur, harga bahan pokok masih relatif terjangkau. Ia tidak menampik, ada kenaikan harga gula pasir, namun stok masih mencukupi.

Saat ini, harga gula pasir di tingkat konsumen mencapai Rp15.000 per kilogram, padahal akhir Februari 2020 harganya masih Rp13.500 per kilogram. Sementara, informasi dari Bulog Subdivre Kediri, stok gula pasir di gudang Bulog saat ini masih 1.100 ton.

Kapolresta Kediri AKBP Miko Indrayana mengungkapkan alasan turun ke lapangan karena beredar informasi di media sosial  ajakan masif untuk menimbun bahan pokok maupun untuk pembelian masker.

Ia mengimbau kepada pedagang di Kediri untuk melaporkan jika terjadi pembelian dalam jumlah tidak wajar untuk mencegah terjadinya penimbunan.

Tim juga memantau stok obat dan masker di apotek wilayah Kota Kediri. Hasilnya, terdapat kekosongan stok masker di sejumlah apotek, namun hal itu sudah terjadi sebelum ada pengumuman virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya