Jubir RS Royal Surabaya Angkat Bicara Terkait Viral APD di Media Sosial

RS Royal Surabaya menyayangkan ada insiden tersebut yang dilakukan oleh karyawan rumah sakit di media sosial.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 27 Mei 2020, 19:54 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2020, 17:50 WIB
Ilustrasi lorong rumah sakit
Ilustrasi lorong rumah sakit (iStock)

Liputan6.com, Surabaya - Jubir RS Royal Surabaya dr. Dewa Nyoman Sutanaya mengatakan sehubungan dengan beredarnya utasan yang dibuat oleh salah satu akun di twitter cakasana, pihak Rumah Sakit Royal Surabaya mengklarifikasi serta menyatakan sikap.

Dewa memastikan, yang bersangkutan merupakan karyawan Rumah Sakit Royal Surabaya yang bekerja di bagian IGD, sebagai Dokter Jaga IGD.

Sehubungan dengan pernyataan Rumah Sakit Royal Surabaya tidak mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya, dipastikan hal tersebut tidak benar dan menganggap peryataan tersebut adalah pendapat pribadi yang bersangkutan tanpa didukung data yang valid.

"Pihak Rumah Sakit Royal Surabaya tidak bertanggung jawab terhadap apapun yang menjadi pendapat atau pernyataan pribadi karyawan rumah sakit di media sosial maupun media lainnya,” ujar dia, Rabu (27/5/2020).

Namun demikian, pihak rumah sakit menyayangkan ada insiden tersebut yang dilakukan oleh karyawan rumah sakit di media sosial. Oleh karena itu, pihak rumah sakit akan menindaklanjuti dengan investigasi kepada yang bersangkutan.

"Dalam hal ditemukan adanya dugaan pelanggaran etik dan disiplin yang dilakukan, maka pihak rumah sakit akan melanjutkan kasus ini ke Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Royal Surabaya,” tegasnya.

Bahkan, Dewa memastikan, pihak rumah sakit akan memberıkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di rumah sakit, berdasarkan rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit Royal Surabaya. "Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi,” pungkasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perkembangan Pasien Positif Corona COVID-19 di Surabaya pada 26 Mei 2020

Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap
Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap

Sebelumnya, Pasien positif Corona COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur masih menunjukkan kenaikan. Tercatat ada tambahan pasien baru terkait Corona COVID-19 sebanyak 23 orang pada 26 Mei 2020.

Akan tetapi, penambahan pasien positif Corona COVID-19 itu menurun ketimbang Senin, 25 Mei 2020 sebanyak tambahan pasien baru Corona COVID-19.

Mengutip peta sebaran Corona COVID-19 di laman lawancovid-19, Rabu (27/5/2020), berdasarkan sumber dinas kesehatan Kota Surabaya, total kasus positif Corona COVID-19 tembus 2.118 orang. Rincian kasus positif Corona COVID-19 sebanyak  2.023 orang dari Surabaya dan 95 orang dari luar Surabaya hingga 25 Mei 2020.

Total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dalam perawatan sebanyak 1.734 orang. Pasien sembuh dari Corona COVID-19 di Surabaya menjadi 177 orang dan dari luar Surabaya sebanyak 16 orang.

Sementara itu, pasien meninggal karena Corona COVID-19 bertambah menjadi 185 orang dan dari luar Surabaya sebanyak enam orang.

Total pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Corona COVID-19 mencapai 2.667 orang. Dari jumlah tersebut, PDP dalam pengawasan sebanyak 1.681 orang dan PDP sembuh mencapai 983 orang. PDP meninggal ada tiga orang.

Selain itu, total kumulatif ODP mencapai 3.515 orang. Rinciannya ODP dipantau sebanyak 497 orang dan ODP selesai dipantau ada 3.018 orang.

Tiga wilayah di Surabaya mencatatkan kasus tertinggi positif Corona COVID-19 antara lain di Surabaya Timur mencapai 737 orang, Surabaya Selatan sebanyak 440 orang, dan Surabaya Utara sebanyak 400 orang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya