Pelaku Penjemputan Paksa Jenazah Covid-19 di Jatim Bisa Dijerat Pasal Berlapis

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengingkatkan masyarakat agar tidak melakukan penjemputan paksa jenazah Covid-19 karena dapat diancam pasal berlapis

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jun 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 26 Jun 2020, 22:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengingkatkan masyarakat agar tidak melakukan penjemputan paksa jenazah Covid-19 karena dapat diancam pasal berlapis. Ancaman hukumannya di atas lima tahun kalau melanggar Pasal 212, 214, dan 216 KUHP.

“Belum ancaman hukuman melanggar UU karantina dan wabah penyakit," ujar Truno di Surabaya seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (26/6/2020).

Ia mengatakan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo menyebut klaster jenazah di Jatim menjadi salah satu penyebab kasus corona terus meningkat. Oleh karena itu, hal ini menjadi perhatian serius baginya.

Terkait pelaku penjemputan paksa jenazah Covid-19 yang hasil tes cepat dan uji seka reaktif, Truno mengatakan proses hukum akan terus berjalan. Namun, menunggu pelaku menjalani masa penyembuhannya terlebih dahulu.  "Proses penegakan hukum tetap dilakukan secara humanis dan solutif,” ucapnya.

Sekalipun akan menindak tegas pelaku penjemputan paksa jenazah Covid-19, Kabid Humas Polda Jatim ini juga selalu berupaya melakukan edukasi masyarakat terkait bahaya dan penularan Covid-19. Masyarakat harus memahami bahaya membawa pulang jenazah Covid-19 dan tidak memakamkan sesuai pedoman pemulasaraan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya