Kronologi Video Jenazah Pasien COVID-19 yang Disebutkan Bola Mata Hilang

Ketua Koordinator Penegakan Hukum, Ugas Irwanto menyebut, narasi dalam video yang beredar terkait jenazah pasien COVID-19 itu hoaks alias tidak benar.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2020, 15:14 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2020, 12:30 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Video pendek berdurasi 13 detik ramai di media sosial. Di video pendek itu, tampak sebuah jenazah pasien COVID-19 bersimbah darah di bagian kepala. Dalam narasi yang tertulis di video itu disebutkan bola mata jenazah tersebut hilang. Koordinator Penegakan Hukum Satgas COVID-19 menyatakan narasi video itu hoaks.

Video amatir berdurasi 13 detik, itu viral di media sosial.  Dalam video nampak seorang lelaki tengah membuka pembungkus jenazah yang telah ditangani dengan protokol kesehatan. Sementara di kanan kirinya, puluhan orang berteriak histeris.

Dalam unggahan video tersebut, disebutkan bola mata jenazah tidak ada. Informasi yang dihimpun, jasad tersebut merupakan wanita berinisial M-H, 49 tahun, warga Desa Alastengah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Ketua Koordinator Penegakan Hukum Satgas COVID-19, Ugas Irwanto menyebut, narasi dalam video yang beredar itu hoaks alias tidak benar.

"Sudah kami telusuri, pasien ternyata memiliki riwayat stroke dan hipertensi. “Mengakibatkan pembuluh darah di bagian kepala pecah. Sehingga kemudian menimbulkan pendarahan di sejumlah bagian. Di antaranya, melalui bagian mata. Jenazah tersebut, akhirnya memang dibuka dan dimandikan kembali oleh pihak keluarga. Disaksikan tokoh agama setempat,” kata Ugas, seperti dikutip dari Times Indonesia, ditulis Sabtu, (7/11/2020).

Beredarnya video amatir dengan narasi itu, sangat disayangkan oleh pihak kepolisian. Kapolsek Paiton, AKP Noer Choiri menyebut, pihaknya sempat kaget ada video viral tersebut.

Mantan Kapolsek Sukapura menjelaskan kronologi kejadian itu. Pemulasaran jenazah almarhum dilakukan oleh Tim RSUD dr. Moch Saleh Kota Probolinggo pada Kamis sekitar pukul 16.00 WIB.

Sekitar pukul 18.45 WIB, jenazah tiba di musala Baitul Mustaqim depan rumah almarhumah. Di dalam musala, tutup peti jenazah dibuka oleh keluarga. Dengan kantong mayat dalam posisi telungkup (resleting di bawah).

Setelah kantong mayat dibalik dan resleting dibuka, ternyata berlumuran darah. Wajah jenazah berlumuran darah di dalam plastik pembungkus jenazah. Sehingga keluarga dan pentakziah histeris dan marah-marah kepada petugas pengamanan.

Ustaz Babun selaku pengurus ranting NU Alas Tengah dan Gus Huda, pengasuh PP Nurul Qodim (salah satu keluarga almarhumah), memberikan pemahaman kepada keluarga. Mendapat pencerahan dari tokoh agama, keluarga bisa menerima dan suasana kembali tenang.

Jenazah lantas dimandikan kembali oleh keluarga di depan musala pada pukul 19.15 WIB. Proses itu disaksikan pentakziah. Kondisi itu, oleh kedua tokoh agama kemudian diumumkan kepada warga masyarakat. “Apa yang diduga salah satu organ tubuh dicongkel tidak terbukti,” kata Kapolsek Paiton.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Gelar Tracing

Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Usai itu, jenazah dibawa ke lokasi pemakaman yang berjarak sekitar 50 meter dari musala. Jenazah dimakamkan secara biasa oleh keluarga dan pentakziah tanpa protokol kesehatan.

Kedua tokoh agama tersebut, kembali mengumumkan kepada warga. Kondisi tubuh almarhum tidak kurang satupun masih lengkap. Usai itu, warga meninggalkan lokasi pemakaman.

Sejauh ini pihak satgas penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo, sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Untuk mengusut siapa pengunggah pertama soal jenazah COVID-19 di media sosial dengan narasi yang menyesatkan itu. Selain itu, upaya tracing pada keluarga almarhumah, juga bisa saja dilakukan.

 

Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya