Sempat Dikabarkan Hilang di Gunung Semeru, Operator Alat Berat Ini Ternyata Ketiduran

Penambang pasir tersebut ketiduran sebelum Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar, abu vulkanik hingga awan panas guguran.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 02 Des 2020, 14:32 WIB
Diterbitkan 02 Des 2020, 14:32 WIB
Penampakan Erupsi Gunung Semeru
Petugas polisi memeriksa lokasi penambangan pasir yang terkena dampak letusan Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Selasa (1/12/2020). Pihak berwenang sedang memantau beberapa gunung berapi setelah sensor mendeteksi peningkatan aktivitas dalam beberapa minggu terakhir. (AP Photo)

Liputan6.com, Surabaya - Seorang pekerja di kawasan pertambangan pasir yang sempat dilaporkan hilang pasca-erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur kini sudah ditemukan. Orang tersebut ternyata sempat ketiduran dan setelah terbangun dia menuju ke arah permukiman warga. 

"Tidak hilang, dia operator. Sudah ketemu," ujar Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim), Satriyo Nurseno, Rabu (2/12/2020). 

Satriyo membeberkan, penambang pasir tersebut ketiduran sebelum Gunung Semeru mengeluarkan lava pijar, abu vulkanik hingga awan panas guguran.

Untungnya, material muntahan Gunung Semeru tidak mengarah kepada dirinya. Setelah terbangun si penambang ini bermaksud ke arah permukiman warga di Kecamatan Pronojiwo tapi justru tersesat. 

"Dia ketiduran, posisi bangun bingung jalan keluar tapi tersesat. Ditemukan kemarin sore," kata Satriyo.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Satu Orang Sempat Diduga Hilang

Penampakan Erupsi Gunung Semeru
Material vulkanik dimuntahkan dari kawah Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, Selasa (1/12/2020). Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meletus pada Selasa dini hari, 1 Desember 2020. (AP Photo)

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menerima laporan  perkembangan terkini hingga pukul 07.00 WIB, BPBD Lumajang menginformasikan warga yang sempat melakukan evakuasi telah kembali ke rumah masing-masing. Satu orang diduga hilang dan masih dalam konfirmasi petugas di lapangan. 

"BPBD juga mencatat sejumlah kerugian materiil berupa alat deteksi di wilayah Sawur, aset penambangan warga termasuk alat berat dan kendaraan, hewan ternak, area kebun dan sawah, infrastruktur pipa dan tempat usaha warga," katanya tertulis. 

Sementara, terkait dengan kondisi terakhir sekitar Gunung Semeru, pantauan pada pukul 00.00 – 06.00 WIB, gunung terlihat jelas dan asap kawah tidak teramati. Awan panas guguran teramati dengan jarak luncur 2.500 meter ke arah tenggara. Parameter aktivitas lainnya yaitu tremor 2 kali dengan durasi berkisar 1.798 hingga 2.400 detik. 

PVMBG merekomendasikan masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan Kawah Jongring Seloko sebagai alur luncuran awan panas. Warga diminta untuk mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jonggring Salako.

"BNPB terus memonitor penanganan darurat dan kondisi aktivitas vulkanik dengan berkoordinasi dengan BPBD setempat," ujar Raditya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya