2 Skema Relokasi Warga Korban Longsor Nganjuk

Longsor menerjang Dusun Selopuro, Desa/kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu (14/2/2020) setelah hujan deras mengguyur daerah ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Feb 2021, 19:29 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2021, 19:29 WIB
Tims SAR terus mencari korban longsor di Nganjuk. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Tims SAR terus mencari korban longsor di Nganjuk. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Wakil Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi menyatakan, relokasi warga terdampak longsor di Ngetos, sudah dibahas antara Bupati, Mensos Tri Rismaharini dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendi.

Pemkab sudah berencana untuk merelokasi warga ke tempat yang lebih aman. Beberapa skema telah disiapkan antara lain alternatif untuk pindah ke lokasi rumah di Kecamatan Berbek, yang sudah dibangun terlebih dahulu oleh Dinas PUPR Kabupaten Nganjuk maupun akan tukar guling dengan tanah Perhutani yang masih di Kecamatan Ngetos.

"Intinya kami lakukan relokasi, paling tidak ada dua skema. Di Berbek, dulu perumahan yang masih memungkinkan bisa pindah ke situ. Atau di daerah Ngetos tepi jalan juga ada tanah kosong milik Perhutani. Bisa tukar guling atau bagaimana," ujar dia dikutip dari Antara, Rabu (17/2/2021).

Saksikan video pilihan di bawah ini:

10 Rumah Rusak

Sebelumnya, longsor menerjang Dusun Selopuro, Desa/kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu (14/2/2020) setelah hujan deras mengguyur daerah ini. Akibatnya, 10 rumah warga rusak, yakni delapan rumah warga tertimbun dan dua rusak berat.

Di daerah tersebut, ada 186 orang warga yang terdata. Dari jumlah itu, 21 orang di antaranya dinyatakan hilang. Setelah pencarian, dua orang berhasil selamat, enam orang masih dicari dan sisanya sudah meninggal dunia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya