Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Malang Diperpanjang Sampai 7 Mei

Perpanjangan status tanggap darurat bencana ini karena pemulihan pasca bencana gempa Malang masih terus berjalan

oleh Zainul Arifin diperbarui 26 Apr 2021, 13:14 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2021, 13:14 WIB
Keluhan Warga Soal Penanganan Pasca Bencana Gempa Di Malang
Rumah warga di Desa Majangtengah, Dampit, Kabupaten Malang, rusak parah terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu, 10 April 2021 (Liputan6.com/Zainul Arifin)

Liputan6.com, Malang - Pemerintah Kabupaten Malang memastikan status tanggap darurat bencana yang berakhir pada 24 April lalu diperpanjang lagi sampai 7 Mei. Sebab sampai hari ini pemulihan pasca bencana gempa Malang masih terus berjalan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan perpanjangan status tanggap darurat bencana disebabkan proses penanganan pasca bencana gempa Malang masih terus berjalan.

“Proses pemenuhan kebutuhan dasar seperti makan dan minum, pembersihan material sampai pembangunan hunian sementara untuk warga terdampak ,” kata Sadono di Malang, Minggu, 25 April 2021.

Masa perpanjangan status tanggap darurat bencana itu sendiri sudah disetujui Bupati Malang. Serta telah disampaikan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Itu semua juga terkait kebijakan pemulihan pasca bencana.

Sejauh ini, bantuan dari berbagai pihak terus mengalir ke wilayah terdampak gempa Malang. Baik berupa makanan dan minuman untuk mencukupi kebutuhan dapur umum. Serta bantuan beberapa jenis material bangunan untuk mendukung bangunan sementara.

“Kebutuhan makanan kondisinya tercukupi setidaknya selama seminggu ke depan karena donasi terus masuk,” ucap Sadono.


Dampak Gempa Malang

Berdasarkan data terakhir, gempa Malang membuat sedikitnya 10.482 unit rumah rusak. Rinciannya 4.490 rumah rusak ringan, 4.104 rumah rusak sedang dan 1.888 rumah rusak kategori berat.

Sebanyak 641 fasilitas umum juga rusak, terdiri dari 226 sekolah, 233 rumah ibadah, 23 unit fasilitas kesehatan, dan 159 fasilitas umum lainnya. Korban meninggal dunia ada empat orang dan 110 orang lainnya luka – luka.

“Tim teknis juga terus cek ke lapangan berdasarkan data by name by addres yang sebelumnya sudah ada,” kata Sadono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya