Alasan Jenazah Ketua Lesbumi KH Agus Sunyoto Dimakamkan di Kediri

Pemakaman Kiai Haji Agus Sunyoto digelar di Desa Balong, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Ini dari wasiat.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2021, 11:41 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2021, 11:41 WIB
KH Agus Sunyoto
KH Agus Sunyoto, Ketua Umum Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia PBNU atau Lesbumi PBNU. (Times Indonesia)

Liputan6.com, Surabaya - Jenazah Ketua Lembaga Seniman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Ngabehi Agus Sunyoto yang meninggal dunia karena sakit pada Selasa pagi, dimakamkan di Kompleks Masjid Ar-Rosyad, Desa Balong, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

"Pemakaman Kiai Haji Agus Sunyoto digelar di Desa Balong, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Ini dari wasiat," kata Wakil Ketua Lesbumi PWNU Jatim Imam Mubarok di Kediri, Selasa, 27 April 2021.

Ia mengatakan, sebelumnya memang ada beberapa alternatif lokasi pemakaman mendiang Kiai Agus Sunyoto, namun yang dipilih adalah di Desa Balong, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, dilansir dari Antara.

Imam Mubarok mengaku sudah kenal dengan Kiai Agus Sunyoto sejak 27 tahun lalu. Ia merasa Kiai Agus Sunyoto adalah sosok yang luar biasa, seorang budayawan dan sejarawan yang cukup tawadu.

"Dalam berbagai hal dilakukan kajian dan riset serta menelaah hasil-hasilnya. Selalu investigasi langsung," katanya.

Selain itu, mendiang K.H. Agus Sunyoto juga sangat suka daerah Kediri, sehingga saat meninggal pun akhirnya dimakamkan di Kediri.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Menderita Diabetes

Peringatan Haul Kelima Gus Dur
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, bersama Wakil Sekjen PBNU, Abdul Mun'im DZ, sastrawan Arswendo Atmowiloto, komedian kirun, pelawak Srimulat, Tarzan dan penulis Agus Sunyoto, Jakarta, Selasa (23/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Imam Mubarok merasa kehilangan sosok Kiai Agus Sunyoto yang selama ini juga dikenal sebagai budayawan yang produktif menulis.

Salah satu karyanya ialah buku Atlas Wali Songo yang mengisahkan penyebaran agama Islam di Nusantara. Almarhum berusaha meyakinkan publik bahwa Wali Songo adalah fakta sejarah, bukan sekadar dongeng.

Selain itu, almarhum Kiai Agus Sunyoto juga sempat menulis sejarah Gajah Mada dalam tiga jilid.

Sementara itu, berdasarkan keterangan yang diperoleh dari Sekretaris Lesbumi PBNU Sastro Adi, mendiang K.H. Agus Sunyoto diketahui menderita penyakit diabetes dan sempat dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut dr. Ramelan Surabaya, hingga meninggal dunia pada Selasa pagi sekitar pukul 07.25 WIB.

Rencananya, Kiai Agus Sunyoto yang meninggal pada usia 61 tahun dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Bubutan Surabaya, namun akhirnya pindah ke Kabupaten Kediri.

Lokasi pemakaman juga sudah disiapkan keluarga sejak siang di Kompleks Masjid Ar-Rosyad, Desa Balong, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Pentakziah juga berdatangan ke lokasi makam, namun tetap menerapkan protokol kesehatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya