Liputan6.com, Surabaya - Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengalami inflasi 0,27 persen pada Mei 2021 akibat kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, sesuai catatan Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.
"Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,22 persen," kata Kepala BPS Jatim Dadang Hardiwan dikutip dari Antara, Rabu (3/6/2021).
Dari delapan kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, kata dia, seluruhnya mengalami inflasi dan tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,41 persen, dan untuk terendah terjadi di Kota Madiun 0,05 persen.
Advertisement
Untuk inflasi di masing-masing wilayah antara lain Surabaya sebesar 0,33 persen, Banyuwangi 0,27 persen, Malang 0,14 persen, Kediri 0,13 persen, Jember 0,11 persen, dan Probolinggo sebesar 0,10 persen.
Dadang mengatakan adapun tingkat inflasi tahun kalender Mei 2021 sebesar 1,03 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2021 terhadap Mei 2020) sebesar 1,61 persen.
Ia menjelaskan dari sebelas kelompok pengeluaran, sembilan kelompok mengalami inflasi dan satu kelompok mengalami deflasi, sisanya tidak mengalami perubahan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Deflasi pada Kelompopk Informasi
Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Sedangkan untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga pada Mei 2021 antara lain emas perhiasan, ayam hidup, daging sapi, minyak goreng, apel, jeruk, tarif gunting rambut pria, cat tembok, sop, dan tarif kereta api.
Berdasarkan catatan tingkat inflasi tahun kalender (Januari - Mei 2021) di 8 kota IHK Jawa Timur, Surabaya merupakan kota dengan inflasi tertinggi yaitu mencapai 1,17 persen dan yang terendah adalah Malang sebesar 0,37 persen.
Â
Advertisement