Inflasi Mei 2021 Capai 0,32 Persen, IHSG Parkir di Zona Hijau

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di tengah rilis data inflasi pada Mei 2021 tercatat 0,32 persen dan aksi beli investor asing.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Jun 2021, 13:07 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2021, 13:07 WIB
IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  mampu bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan, Rabu (2/6/2021). Penguatan IHSG terjadi di tengah rilis data inflasi pada Mei 2021 tercatat 0,32 persen dan aksi beli saham investor asing.

Mengutip data RTI, IHSG naik 1,05 persen atau 62,44 poin ke posisi 6.009,90. Indeks saham LQ45 menguat 1,29 persen ke posisi 900,12. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Pada sesi pertama, IHSG berada di posisi tertinggi 6.029,20 dan terendah 5.991,50. Sebanyak 339 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 150 saham melemah dan 150 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 789.763 kali dengan volume perdagangan 12,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,2 triliun. Investor asing beli saham Rp 513,74 miliar di pasar reguler.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham IDXHEalth turun 0,07 persen dan sektor saham IDXTrans tergelincir 0,14 persen. Sektor sahamIDXTechno naik 1,34 persen, diikuti sektor IDXIndustry menguat 1,32 persen dan IDXBasic mendaki 1,17 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Top Gainers dan Losers

Dilanda Corona, IHSG Ditutup Melesat
Layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (4/3/2020). IHSG kembali ditutup Melesat ke 5.650, IHSG menutup perdagangan menguat signifikan dalam dua hari ini setelah diterpa badai corona di hari pertama pengumuman positifnya wabah corona di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham NPGF naik 31,03 persen

-Saham PDES naik 24,74 persen

-Saham HRME naik 22,64 persen

-Saham DUCK naik 20,99 persen

-Saham UNIC naik 19,73 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham INPP melemah 6,99 persen

-Saham KIOS melemah 6,92 persen

-Saham TFCO melemah 6,85 persen

-Saham SAMF melemah 6,84 persen

-Saham ARII melemah 6,84 persen

Aksi Investor Asing

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 208,5 miliar

-Saham PGAS senilai Rp 70,4 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 59,5 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 47 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 39,1 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham TBIG senilai Rp 43,9 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 41 miliar

-Saham EXCL senilai Rp 25,4 miliar

-Saham INCO senilai Rp 7,9 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 7,9 miliar.

Bursa Saham Asia

IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun tajam karena pengumuman Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan rencana penerapan PSBB secara ketat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,54 persen, indeks saham Thailand susut 0,19 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,86 persen, dan indeks saham Singapura tergelincir 0,88 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,01 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,44 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,02 persen.

Inflasi Mei 2021

Inflasi
Ilustrasi Inflasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Mei 2021 mencapai 0,32 persen. Adapun inflasi tahun kalender Januari- Mei 2021 mencapai 0,90 persen, sementara inflasi tahun ke tahun 1,68 persen.

"Inflasi Mei sebesar 0,32 persen permintaan terasa sekali pada bulan Mei ini terutama bahan makanan kebutuhan saat puasa dan hari raya," kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam rilis BPS, di Kantornya Jakarta, Rabu, (2/6/2021).

Dia mengatakan dari 90 kota IHK yang dipantau BPS ada 78 kota alami inflasi. Sementara sisanya 12 kota mengalami deflasi.

Dari 72 kota yang mengalami inflasi, tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,82 persen dan terendah terjadi di Tembilahan 0,01 persen.

Adapun penyebab inflasi tertinggi di Manokwari utamanya terkait dengan angkutan udara dengan andil 0,77 persen serta bayam, 0,29 persen.  "Itu komoditas utama yang mendorong inflasi di Manokwari," imbuhnya.

Kemudian dari 12 kota mengalami deflasi tertinggi tercatat di Timika dengan minus 0,83 persen dan terendah terjadi di Palembang dengan minus 0,02 persen.

Di mana komoditas yang mendorong deflasi di Timika adalah kangkung, cabe rawit, rawit hijau, cabai merah, kol putih atau kubis.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya