Ramai Beras Bansos Berkutu di Bangkalan, Kemensos Langsung Ganti Baru

Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan langsung mengganti beras Bantuan Sosial (Bansos) yang berkutu dengan yang baru.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 06 Agu 2021, 00:05 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2021, 00:05 WIB
Beras bansos yang baru di Bangkalan, gantikan beras lama yang berkutu. (Dian Kurniwan/Liputan6.com)
Beras bansos yang baru di Bangkalan, gantikan beras lama yang berkutu. (Dian Kurniwan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan langsung mengganti beras Bantuan Sosial (Bansos) yang berwarna kuning dan berkutu dengan yang baru.

“Kami pendataan. Setelah lengkap kami langsung lakukan pengiriman. Beras yang lama langsung diangkut, bersamaan dengan penurunan beras pengganti. Ada dua truk, satu truk tanpa muatan dan satu truk membawa beras pengganti. Langsung diganti 3.000 paket," ujar Kepala Dinsos Kabupaten Bangkalan, Wibagio Suharta, Kamis (5/8/2021).

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)  Bangkalan Siti Fatimah juga membenarkan proses penggantian beras bansos berkutu tersebut.

"Benar pak. Beras langsung diganti dengan yang baru, kemarin sore. Diangkut pakai truk,” ucapnya.

Kemensos menyalurkan bantuan beras 5 kg untuk masyarakat pekerja sektor informal di Jawa-Bali yang tidak bisa optimal mencari nafkah karena kebijakan pembatasan kegiatan. Data penerima bantuan beras merupakan usulan dari pemerintah daerah.

Penerima bantuan beras 5 kg adalah mereka yang tidak menerima atau di luar penerima tiga jenis bansos yang selama ini sudah berjalan, yakni Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pekerja Informal

Penerima bantuan beras adalah pekerja sektor informal terdampak pandemi di Jawa dan Bali, yakni wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Para penerima adalah pemilik warung makan, pedagang kaki lima, pengemudi ojek, buruh lepas, buruh harian, karyawan kontrak, dan sebagainya, yang tidak bisa bekerja karena pembatasan aktifitas.

Untuk keperluan itu, Kemensos menyiapkan total 2.010 ton beras. Sebanyak 122 pemerintah kabupaten/kota mendapatkan masing-masing 3.000 paket beras (per paket seberat 5 kg) dan 6.000 paket (per paket seberat 5 kg) untuk enam ibukota provinsi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya