BBWS Ajukan Rp65 Miliar untuk Cegah Banjir Bengawan Jero Lamongan

Anggaran itu untuk penambahan kapasitas pompa dan normalisasi dan merupakan usulan prioritas yang sangat penting untuk penanganan banjir secara permanen.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Apr 2022, 20:16 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2022, 20:16 WIB
Banjir Bengawan Solo
Luapan Bengawan Solo setinggi lutut orang dewasa merendam puluhan rumah di kawasan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo. (Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Lamongan - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo mengusulkan anggaran sebesar Rp65 miliar kepada pemerintah untuk mencegah banjir Bengawan Jero di Lamongan.

Kepala BBWS Bengawan Solo Agus Rudyanto mengatakan, anggaran itu sebagai tindak lanjut dari penanganan jangka pendek, seperti normalisasi Kali Dinoyo pada titik kritis yang sudah dilakukan pada Januari 2022.

"Kami mengusulkan dana Rp65 miliar untuk pembangunan total pintu Sluis Kuro. Insyaallah kalau sudah tertutup akan efektif mengeluarkan air," kata Agus, Jumat (15/4/2022).

Anggaran itu untuk penambahan kapasitas pompa dan normalisasi dan merupakan usulan prioritas yang sangat penting untuk penanganan banjir secara permanen.

Selain mengusulkan alokasi dana prioritas, Agus juga mengusulkan normalisasi empat sungai, yakni Kali Blawi Malang, Corong dan Mireng (BMCM) serta biaya operasional dan pemeliharaan selama satu tahun yang membutuhkan dana Rp318 miliar.

"Jika disetujui, total semua mencapai Rp383 miliar. dan hal itu bisa untuk normalisasi, gravitasi pembangunan pintu Kuro, penambahan pompa dan lainnya," katanya.

Normalisasi Rawa

Sungai Bengawan Solo
Bengawan Solo tempat Mbah Gotho menyelam (Liputan6.com/Mochamad Khadafi)

Agus mengatakan, berbagai skema, baik jangka pendek hingga jangka panjang, telah disiapkan dalam upaya menangani banjir di Bengawan Jero agar banjir di Lamongan segera teratasi secara permanen.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air Pemprov Jatim Muhammad Isa Anshori mengatakan, pihaknya juga telah mempersiapkan normalisasi tiga rawa, yakni Rawa Semando, Cungkup dan Sekaran, agar fungsi rawa sebagai tadah air dapat bekerja maksimal.

"Sesuai kesepakatan ada tiga rawa yang akan provinsi normalisasi, bahkan dananya juga sudah kami siapkan, tinggal menunggu waktu yang tepat, mungkin bulan Juni atau Juli agar proses normalisasi dapat optimal," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya