Liputan6.com, Sumenep - Untuk pertama kalinya Kabupaten Sumenep, Jawa Timur mengekspor daun kelor ke China. Bupati Sumenep Achmad Fauzi melepas ekspor perdana itu di Balai Desa Batang-batang Laok, Kecamatan Batang-batang.
Bupati Suemenp mengatakan pihaknya merasa bangga karena produk daerahnya bisa menembus pasar global.
"Kami atas nama pribadi dan Pemkab Sumenep, merasa bangga dan mengapresiasi usaha petani dan UMKM di Sumenep ini, hingga akhirnya bisa melakukan ekspor hasil pertanian warga," katanya dia di Sumenep, dilansir dari Antara, Selasa (7/6/2022).
Advertisement
Ekspor daun kelor olahan hasil pertanian masyarakat di Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, ke China itu berjumlah total 200 ton.
Pengolahan dilakukan oleh PT Sumeker Bangun Persada, perusahaan lokal Sumenep yang bergerak di bidang ekspor hasil pertanian.
Pengiriman dilakukan beberapa tahap, yakni 22 ton untuk tahap pertama, lalu 66 ton pada tahap kedua, dan tahap berikutnya 100 ton. Sisanya pada 2023.
Bupati menjelaskan pemkab berkomitmen memberikan dukungan kepada pelaku UMKM, guna mendorong peningkatan ekonomi warga akibat pandemi COVID-19.
"Ekspor perdana daun kelor ini adalah awal kebangkitan ekonomi di tengah pandemi COVID-19, dan kami berharap pelaku UMKM, serta petani di Sumenep ini harus tetap menjaga kualitas," ujar bupati.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tanpa Perantara
Pelepasan ekspor perdana daun kelor olahan ke negara China di Balai Desa Batang-batang Laok, Kecamatan Batang-batang ditandai dengan pengguntingan pita sekaligus pecah kendi.
PT Sumekar Bangun Persada melakukan ekspor langsung ke China tanpa melalui pihak lain.
Sementara itu, daun kelor di Kabupaten Sumenep yang diekspor ini merupakan salah satu jenis hasil pertanian warga di kabupaten paling timur di Pulau Madura tersebut.
Selain daun kelor, hasil pertanian lain yang juga telah berhasil diekspor adalah porang dan rumput laut.
Advertisement