Liputan6.com, Banyuwangi - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memastikan harga BBM akan naik dalam beberapa waktu kedepan. Namun mengenai waktu pasti masih menunggu pengumuman langsung dari Presiden Joko Widodo.
Luhut menyebut, kenaikan harga BBM sudah melalui tahap kajian dan penghitungan yang matang, untuk itu masyarakat diminta tenang dan menerima apapun yang telah menjadi kebijakan pemerintah.
Disamping itu, Luhut juga menegaskan jika bantuan BBM terhadap masyarakat dan para pekerja harus tepat sasaran, hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi.
Advertisement
"kita sudah hitung dengan cermat dan tentu ada waktunya nanti akan di situ (harga BBM naik), tapi kalau kita biarkan terus kan tidak bagus, tapi presiden memerintahkan kami untuk cermat supaya rakyat menerima nanti bantuan langsung tepat sasaran," kata Luhut saat pembukaan Simposium dan Expo UMKM Binaan Pesantren di Banyuwangi, Kamis (1/9/2022).
Menurut Luhut persoalan BBM merupakan sebuah tanggung jawab bersama, persoalan ini juga merupakan sebuah permasalahan yang harus dicarikan solusi bersama, mulai masyarakat dan pemerintah harus kompak untuk mendukung.
"Saya ingin digarisbawahi, ini masalah kita, seperti kita menghadapi Covid-19, masalah dunia, masalah Indonesia. Jadi kita harus satu, harus kompak, jangan ada bicara pemerintah tidak paham, kami sangat paham masalah ini dan mengerti sampai detail apa yang kami harus lakukan, dan siapa berbuat apa, bagaimana menahan inflasi, bagaimana teknis mengerjakan inflasi pangan dan seterusnya, kami sangat paham," tegas Luhut.
Disinggung mengenai stok ketersediaan BBM secara nasional, Luhut menjawab jika masyarakat tak perlu cemas dan panik untuk mendapatkan BBM.
Sudah Disiapkan
"Tidak usah khawatir, tidak akan ada kekurangan, semua cukup disiapkan pemerintah, jangan dengarkan rumor, dengarkan pemerintah, pemerintah akan memberikan yang terbaik kepada rakyat, itu instruksi dari Presiden Joko Widodo," cetusnya.
Seperti diketahui, Pemerintah berencana menaikan harga BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar. Isu yang berkembang untuk harga pertalite naik dari Rp 7.650 per liternya menjadi Rp10.000 per liternya. Sedangkan Solar naik dari Rp5.150 menjadi Rp7.200 per liter.
Advertisement