Nelayan Pantai Selatan Banyuwangi Berhenti Melaut karena Cuaca Ekstrem

Hasil tangkapan ikan nelayan yang melaut pun tak memuaskan. Mereka hanya bisa menangkap ikan kecil dengan nilai jual rendah.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 27 Des 2022, 06:08 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 06:08 WIB
Sejumlah perahu nelayan di Desa Kalipait Tegaldelomo berada di pinggir pantai karena para nelayan takut melaut akibat cuaca buruk (Istimewa)
Sejumlah perahu nelayan di Desa Kalipait Tegaldelomo berada di pinggir pantai karena para nelayan takut melaut akibat cuaca buruk (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat banyak nelayan di Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Banyuwangi, tidak melaut. Hanya ada beberapa nelayan yang memaksakan diri melaut.

Hasil tangkapan ikan nelayan yang melaut pun tak memuaskan. Mereka hanya bisa menangkap ikan kecil dengan nilai jual rendah.

“Tidak ada ikan ombaknya besar. Hanya ikan kecil-kecil yang kami dapat,” ujar salah satu nelayan, Hasan, Senin (26/12/2022).

Melihat penderitaan nelayan di musim paceklik ini membuat jajaran Polsek Tegaldlimo, tersentuh. Mereka memberikan bantuan kepada masyarakat nelayan kurang mampu terdampak cuaca ekstrem. 

Bantuan berupa paket sembako tersebut dilakukan secara door to door ke rumah-rumah warga dan nelayan Desa Kalipait.

"Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Polri kepada nelayan yang tidak bisa melaut karena cuaca ekstrem," ucap Kapolsek Tegaldlimo Iptu Lita Kurniawan,

Menurutnya, aksi sosial kemanusiaan itu juga sebagai wujud menumbuhkan sikap tidak adanya sekat Polri dengan masyarakat.

"Kegiatan ini tidak lain sebagai upaya Polri yang peka terhadap situasi dan keadaan di tengah masyarakat," tegasnya.

Sementara itu, berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca buruk hampir merata melanda seluruh wilayah Banyuwangi.

Fenomena ini terjadi karena momen pergantian tahun ini adalah fase puncak musim penghujan. 

"Karena pada bulan Desember hingga Januari ini, Banyuwangi memasuki puncak musim penghujan," kata Prakirawan BMKG Banyuwangi, Rezky P Hartiwi.

Menurut dia, kondisi itu juga diperkuat dengan tidak stabilnya kondisi atmosfer bumi. Dimana monsun Asia masih aktif dan fenomena La Nina.

 

Tinggi Gelombang Sampai 4 Meter

Kemudian udara bertekanan rendah masih dijumpai di area perairan selatan Banyuwangi. Hal itu yang mempengaruhi peningkatan pembentukan awan hujan.

"Juga berpotensi menyebabkan adanya gelombang tinggi, diperkirakan dua sampai empat meter," ujarnya.

Rezky mengimbau, masyarakat tetap waspada. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.

"Kita imbau saat melaut jangan terlalu ke tengah. Karena potensi gelombang tinggi diprediksi akan terjadi hingga Januari," ujarnya.

 

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya