Jelang Nyepi, Warga Hindu di Banyuwangi Gelar Upacara Melasti di Laut Selat Bali

Mereka datang berjalan kaki secara beriringan dari Pura Giri Nata untuk mensucikan diri dan menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 20 Mar 2023, 12:09 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2023, 12:09 WIB
Upacara Malasti umat Hindu di Banyuwangi yang bertempat di Pantai Boom (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Upacara Malasti umat Hindu di Banyuwangi yang bertempat di Pantai Boom (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Liputan6.com, Banyuwangi - Umat Hindu Banyuwangi melangsungkan upacara Melasti di pesisir Pantai Boom, Minggu (19/3/2023). 

Mereka datang berjalan kaki secara beriringan dari Pura Giri Nata untuk mensucikan diri dan menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945.

Seratusan umat Hindu mengenakan busana adat Bali bernuansa putih dan kuning dalam acara sakral tersebut.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kecamatan Banyuwangi I Gusti Ngurah Gunawan mengatakan, Upacara Melasti merupakan rangkaian menyambut hari raya umat Hindu untuk memperingati Tahun Baru Saka.

"Ritual Melasti bertujuan mensucikan diri dari mahluk kosmos dan mikro kosmos, pembersihan diri dan lingkungan sekitar," katanya.

Setelah upacara Melasti, perayaan Nyepi bakal dilanjutkan dengan rangkaian ritual lainnya. Seperti Tawur Kesanga dan Pengrupukan. Keduanya digelar sehari sebelum Nyepi.

"Setelah itu dilanjut doa bersama dan penyepian pada tanggal 22 Maret," kata dia

I Gusti menjelaskan, perayaan Nyepi tahun ini mengangkat tema "Melalui Dharma Agama dan Dharma Negara, Kita Menyukseskan Pesta Demokrasi Indonesia".

Dari tema itu, pihaknya berharap masyarakat dan pemerintah bakal menjaga kesatuan dan persatuan bangsa. Sehingga masyarakat tidak terpecah belah. Sakaligus tetap menjaga toleransi dalam beragama. 

“Mudah -mudahan toleransi yang telajh terjaga selama ini di Banyuwangi, terus berjalan dengan baik. Karena toleransi itu diperlukan untuk kerukunan umat beragama di Banyuwangi,”paparnya.

Setelah melakukan upacara Melasti, sehari sebelum Hari Raya Nyepi dilakukan upacara Tawur Kesanga. Selain itu juga, ada pawai ogoh-ogoh sebelum keesokan harinya melaksanakan upacara nyepi selama 24 jam.

Nyepi Pelabuhan Ketapang- Gilimanuk Ditutup

Otoritas Pelabuhan Ketapang Banyuwangi akan menutup operasional Penyeberangan Ketapang- Gilimanuk selama 24 jam saat Hari Raya Nyepi 2023.

Penutupan kedua Pelabuhan dilakukan sejak hari Selasa (22/3/2023) pukul 23.59 Wib atau 00.00 Wita. Penyebrangan bakal dibuka kembali Kamis (23/3/2023) pukul 05.30 Wib dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.

“Penutupan Pelabuhan ini untuk menghormati umat Hindu di Pulau Bali yang sedang melaksanakan catur brata Nyepi. Sehingga kedua Pelabuhan ditutup dan tidak ada aktivitas selama 24 jam,” ujar General Manajer PT ASDP Ketapang Banyuwangi Muhammad Yasin, Rabu (15/3/2023).

Kata Yasin, terkait rencana penutupan ini, PT ASDP Ketapang telah mengintruksikan operator pelayaran yang beroipersi di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk untuk sosialisasi kepada seluruh pengguna jasa pelayanan.

“Kami juga sudah mulai sosialisasi, baik melalui media sosial maupun intruksi kepada seluruh operator pelayaran agar mensosialisasaikan kepada para penumpang bahwa akan ada penutupan selama 24 jam,” tambahnya.

Infografis Destinasi Wisata Urban
Wisata urban adalah wisata yang menjadikan ruang-ruang publik kota dan pengalaman hidup di perkotaan sebagai atraksi utama. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya