Liputan6.com, Banyuwangi Sebanyak 42,760 pemudik tinggalkan Bali menuju Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk - Ketapang, Minggu 16 April 2023.
Sedangkan untuk kendaraan yang menyeberang pada periode yang sama mencapai 12.789 kendaraan. Untuk kendaraan yang menyeberang didominasi kendaraan roda dua dan kendaraan pribadi serta kendaraan barang.
General Maneger PT ASDP Ketapang Banyuwangi Muhamamd Yasin menyatakan, telah terjadi lonjakan pemudik dari Pelabuhan Gilimanuk Bali pada hari Sabtu dan Minggu kemarin. Lonjakan ini diperkirakan terjadi karena sebagian masyarakat yang bekerja di Pulau Dewata sudah banyak yang libur, terutama di sektor swasta.
Advertisement
Kata Yasin, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang cukup padat, pihaknya telah menambah operasional kapal di kedua Pelabuhan. Dari sebelumnya 28 unit kapal, mulai Muali hari ini Senin (17/4/2023) kapal yang beroperasi menjadi 30 unit untuk melayani penyebrangan Jawa- Bali itu.
“Untuk mengurai kepadatan penumpang, kami putuskan untuk menambah operasional kapal 2 unit kapal, dari sebelumnya 28 menjadi 30 unit. Nanti kita evaluasi lagi jika masih terjadi kepadatan selain menambah armada kapal, kita juga akan melakukan pola lainya seperti menambah trip dan mempercepat bongkar muat kapal,” paparnya.
Muhammad Yasin memprediksi pada momen arus mudik lebaran 2023, jumlah pemudik akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Hal itu seiring dicabutnya aturan PPKM Covid-19 oleh pemerintah.
Puncak Arus Mudik Selasa Besok
“Kita Prediksi puncak arus mudik Lebaran di penyeberangan Ketapang- Gilimanuk ini terjadi pada hari Selasa besok (18/4/2023). Hal itu seiring dengan hari terakhir bagi pekerja ikatan dinas dan dimulainya cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 2023,” tambahnya.
Untuk mengantisipasi membludaknya antrean kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk Bali, PT ASDP telah menyiapkan sejumlah kantong parkir. Di antaranya kantong parkir lapangan Cekik, kawasan Taman Nasional Bali Barat.
“Kalau di Pelabuhan Ketapang kita siapkan sejumlah titik, seperti di lapangan Staisun Ketapang, terminal Sritanjung, dan lahan milik PT ASDP Ketapang Banyuwangi, di Desa Bulusan, Kecamatan Kalipuro,” pungkasnya.
Advertisement