Liputan6.com, Surabaya - Polda Jatim menyelamatkan enam orang korban TPPO asal Jatim. Video mereka juga sempat viral lantaran meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar dipulangkan.
"Informasi yang viral itu direspons oleh Istana. Pihak Istana lantas menghubungi Kepala Divisi Hubinter Markas Besar Kepolisian RI, Irjen Pol Krishna Murti untuk menelusuri itu. Lalu Hubinter meminta tolong kepada Bapak Kapolda Jatim untuk mencari pelakunya," ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrisus) Kombes Pol Farman di Mapolda Jatim, Senin (26/6/2023) malam.
Baca Juga
Menurut Kombes Farman, para korban pekerja migran ini mendapatkan kekerasan fisik bahkan diancam dihabisi. Mereka adalah ZR, BP asal Kabupaten Jember, MNI, MTA, ARS, dan AS asal Kabupaten Banyuwangi.
Advertisement
"Korban dipekerjakan sebagai agen scammer atau mencari klien dengan syarat jika tidak memenuhi target maka mereka akan mendapatkan tekanan baik fisik (pemukulan, tamparan dan lainnya maupun non fisik seperti ancaman akan dihabisi," ujarnya.
Sebelumnya, para perwakilan Anggota TNI di kantor Atase Pertahanan (athan) Indonesia di Myanmar berhasil mengamankan proses evakuasi ke-14 warga negara Indonesia (WNI) korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar, sejak Jumat (23/6/2023) lalu.
"Kantor Atase Pertahanan Indonesia Di Myanmar Evakuasi 14 WNI Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang," tulis keterangan dikutip melalui akun instagram resmi @puspentni, Minggu (25/6/2023).
Proses evakuasi dilakukan dengan menjemput belasan korban TPPO sekitar pukul 10.00 WS, Kamis,(22/6) di Laukkaing, Shan State Utara, Myanmar. Mereka diantarkan perusahaan menuju Mandalay (kurang lebih 500 km dari Yangon) menggunakan jalur darat usai diizinkan pulang oleh pihak perusahaan.
Selanjutnya, ke-14 WNI korban TPPO di Myanmar itu dipindahkan ke bus dan dibawa ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Yangon.
"Sepanjang perjalanan Tim Kantor Athan Indonesia tetap melaksanakan pendampingan saat melewati check point agar tidak mendapatkan permasalahan dikarenakan sudah mendekati waktu curfew time (jam malam)," tulisnya.
Menunggu Kepulangan ke Indonesia
Adapun sejak Sabtu (24/6) ke-14 WNI telah berada di tempat yang aman ditampung di shelter KBRI Yangon sambil menunggu proses kepulangan ke Indonesia.
Pihak KBRI dan kantor Athan Yangon masih melaksanakan penyelesaian administrasi dalam rangka untuk melengkapi administrasi sehingga pemulangan korban TPPO ke tanah air dapat berjalan sesuai dengan rencana.
"Usaha yang dilakukan TNI melalui perwakilannya di kantor Atase Pertahanan Myanmar tak lain merupakan ekstraksi dari tugas yang diembankan kepada TNI sebagai PATRIOT NKRI dimanapun dan kapanpun untuk selalu melindungi seluruh tumpah darah Indonesia," tuturnya.
Advertisement