Mengungkap Negara dengan Kecerdasan Tertinggi: Temuan OECD dan ICI

Liputan6.com, Jakarta Selain menggunakan peringkat PISA, OECD juga menggunakan studi lain untuk mengukur kecerdasan negara-negara di dunia. Studi ini menggabungkan berbagai data, termasuk tingkat pendidikan orang dewasa, untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif. Berdasarkan studi ini, Kanada dinobatkan sebagai negara paling cerdas di dunia, diikuti oleh Jepang dan Israel.

Negara-negara dengan peringkat tinggi dalam studi ini menunjukkan kemampuan pendidikan yang kuat dan komitmen terhadap pengembangan intelektual. Selain Kanada, Jepang, dan Israel, Korea Selatan, Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Finlandia juga masuk dalam daftar negara paling cerdas. Temuan ini menunjukkan pentingnya pendidikan dan pemanfaatan kecerdasan warga negara dalam memajukan masyarakat.

Salah satu studi kecerdasan yang menarik adalah Intelligence Capital Index (ICI) pada tahun 2017. ICI tidak hanya mengukur kecerdasan secara keseluruhan, tetapi juga menilai kemampuan negara-negara dalam memanfaatkan kecerdasan warganya untuk inovasi dan pengembangan teknologi. Amerika Serikat menempati peringkat pertama dalam ICI, menjadi satu-satunya negara dengan peringkat A+.

OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) dikenal dengan Program for International Student Assessment (PISA) yang mengukur kemampuan akademik siswa di berbagai negara. Namun, selain PISA, OECD juga melakukan studi yang lebih luas untuk menilai kecerdasan suatu negara. Studi ini mencakup berbagai indikator seperti tingkat pendidikan orang dewasa dan akses terhadap pendidikan berkualitas.

Berdasarkan studi OECD, Kanada diakui sebagai negara paling cerdas di dunia, dengan Jepang dan Israel berada di posisi berikutnya. Kanada, dengan sistem pendidikan yang inklusif dan aksesibilitas yang tinggi, berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan intelektual. Jepang dan Israel juga menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pendidikan, dengan tingkat partisipasi dan pencapaian akademik yang tinggi.

Intelligence Capital Index (ICI) adalah studi yang dirancang untuk mengukur kemampuan negara-negara dalam memanfaatkan kecerdasan warga negaranya. Tidak seperti studi lain yang fokus pada hasil akademik, ICI menilai bagaimana kecerdasan digunakan untuk inovasi, teknologi, dan pengembangan ekonomi. ICI memberikan pandangan yang lebih dinamis tentang bagaimana kecerdasan berkontribusi pada kemajuan suatu negara.

Dalam hasil ICI 2017, Amerika Serikat menempati peringkat pertama, menjadi satu-satunya negara yang menerima peringkat A+. Hal ini menunjukkan bahwa Amerika Serikat memiliki ekosistem yang sangat mendukung untuk inovasi dan pengembangan teknologi. Inggris dan Jerman mengikuti di posisi kedua dan ketiga, menunjukkan bahwa negara-negara ini juga memiliki kemampuan tinggi dalam memanfaatkan kecerdasan warga negaranya.

Selain Kanada, Jepang, dan Israel, negara-negara lain yang masuk dalam daftar OECD termasuk Korea Selatan, Inggris, Amerika Serikat, Australia, dan Finlandia. Negara-negara ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pendidikan dan memiliki tingkat partisipasi pendidikan yang tinggi. Misalnya, Korea Selatan dikenal dengan sistem pendidikan yang ketat dan kompetitif, sementara Finlandia terkenal dengan pendekatan pendidikan yang inovatif dan inklusif.

Dalam Intelligence Capital Index (ICI) 2017, selain Amerika Serikat, negara-negara dengan peringkat tinggi termasuk Inggris, Jerman, Australia, Singapura, Swedia, Swiss, Kanada, Finlandia, dan Denmark. Negara-negara ini tidak hanya memiliki sistem pendidikan yang baik, tetapi juga lingkungan yang mendukung inovasi dan pengembangan teknologi. Singapura, misalnya, dikenal dengan fokusnya pada teknologi dan inovasi, sementara Swedia dan Swiss memiliki lingkungan penelitian yang maju.

OECD juga mengukur tingkat pendidikan orang dewasa dan indikator lainnya untuk menentukan kecerdasan suatu negara.

Kanada dianggap sebagai negara paling cerdas menurut studi OECD.