Liputan6.com, Mojokerto - Polisi resmi menetapkan tersangka Dwi Aryatama, sopir truk tangki air maut yang menabrak kerumunan karnaval Agustusan di Pacet Mojokerto.
Advertisement
"Status hukumnya sudah kami naikan sebagai tersangka, setelah kami melakukan gelar perkara dan adanya alat bukti yang ada. Ditahan karena sudah tersangka," ujar Wakapolres Mojokerto Kompol Afner Pangaribuan, Jumat (25/8/2023).
Dia menambahkan, penetapan tersangka ini karena dinilai lalai ketika mengendalikan truk tangki, sehingga mengakibatkan adanya korban meninggal dunia.
"Pertimbangannya karena kelalaiannya sesuai di Pasal 310 yang mengakibatkan orang meninggal dunia," ucap mantan Kapolsek Genteng, Polrestabes Surabaya itu.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Sektor Pacet, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Amat Susilo membenarkan adanya peristiwa kecelakaan yang melibatkan sebuah mobil truk tangki air menabrak sejumlah orang yang sedang menonton karnaval.
"Memang benar, ada kecelakaan di Jalan Raya Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis, 24 Agustus, kemarin petang," ujarnya, Jumat (25/8/2023).
Kecelakaan itu terjadi tepatnya di jalan menurun sisi utara Kafe Rooftop sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, di sepanjang jalan tempat kejadian perkara kondisi jalanan tengah ramai orang karena ada iring-iringan karnaval Agustusan dari arah utara.
"Rombongan karnaval berangkat dari Desa Petak menuju Bunderan Pacet, lalu berbelok ke arah Desa Sajen," ucap AKP Amat.
AKP Amat mengatakan, saat iring-iringan karnaval berjalan, dari arah selatan melaju truk tangki bermuatan air bernopol S 9085 UP, dari atas turun ke bawah.
Rem Blong
"Diduga mengalami rem blong, truk melaju kencang. Sopir tidak mampu mengendalikan kendaraan dan menabrak yang ada di depannya," ujarnya.
Mobil truk menabrak empat kendaraan, yaitu Honda Beat nopol S 6762 NAR, mobil Avanza nopol N 1855 EO, Yamaha Mio S 6259 QE, dan Honda Scoopy yang belum diketahui nopolnya.
Akibatnya, dua orang dilaporkan meninggal dunia di tempat. Sedangkan lima orang mengalami luka-luka. Para korban dilarikan ke Rumah Sakit Sumber Glagah dan Puskesmas Pacet. “Korban adalah penonton karnaval kalau dilihat dari pakaiannya, bukan peserta,” ucap AKP Amat.
Advertisement