Harga Cabai di Banyuwangi Melambung Tembus Rp 80 Per Kilogram, Omset Penjualan Pedagang Menurun

Kenaikan harga komoditas cabai di berbagai wilayah terus meningkat tajam, salah satunya di Kabupaten Banyuwangi yang mencapai Rp 80 ribu perkilogram, meningkat Pr 50 ribu dalam waktu satu bulan.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 03 Nov 2023, 20:41 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2023, 20:22 WIB
Pedagang Cabai di Banyuwangi keluhkan omset menurun (Hermawan Arifianto)
Pedagang Cabai di Banyuwangi keluhkan omset menurun (Hermawan Arifianto)

Liputan6.com, Banyuwangi Kenaikan harga komoditas cabai di berbagai wilayah terus meningkat tajam. Salah satunya di Kabupaten Banyuwangi yang mencapai Rp 80 ribu perkilogram, meningkat dari Rp 50 ribu dalam waktu satu bulan. 

Di Pasar Banyuwangi, harga tersebut merupakan harga untuk varian cabai grogol, sementara untuk cabai rawit ori dijual dengan harga berkisar Rp 68 ribu hingga Rp 70 ribu perkilogram dari yang sebelumnya di kisaran Rp 30 ribu perkilogram. 

Sementara untuk cabai rawit hijau, harga terkini adalah Rp 48 ribu perkilogram, meningkat tajam dari harga normal biasanya Rp 25 ribu. 

Kenaikan juga dialami cabai merah besar meski tak signifikan, yaitu dari awalnya Rp 25 ribu pekilogram, kini Rp 32 ribu sekilonya. 

Tak luput, peningkatan harga di semua jenis bahan bumbu dapur, terutama cabai dikeluhkan pedagang karena menyebabkan penurunan omset. 

"Sebelum jualan selesai, cabai rawit biasanya habis. Sekarang sampai tiga hari belum habis," terang salah satu pedagang Ulil  As’ari, Kamis (2/11/2023).

Ia tak dapat berbuat banyak karena tak memungkiri bahwa dengan harga yang ada saat ini juga akan membuat calon pembeli berpikir dua kali sebelum berbelanja. 

Sementara pedagang pasar lainnya, Ana, mengaku tak mengurangi stok yang diambil dari tengkulak dengan tetap mengambil sekitar 30-50 kilogram perhari. 

"Meskipun banyak dari pembeli yang sambat, tapi karena cabai menjadi kebutuhan pokok mau tidak mau ya mereka beli," ungkap Ana. 

Untuk diketahui, penyebab kenaikan harga cabai yang kian tak terkendali adalah menurunnya kuantitas panen selama musim kemarau yang panjang. 

Pasokan Cabai dari Luar Daerah

Ilustrasi cabai rawait (Istimewa)
Ilustrasi cabai rawait (Istimewa)

Kemarau disebut menyebabkan sulitnya pasokan air ke sawah karena sumber air yang mengering. Belum lagi tanaman cabai terserang virus akibat cuaca panas yang mengakibatkannya tak berkembang secara normal, bahkan hingga menguning. 

Para pedagang berharap pasokan cabai dari luar wilayah akan segera datang, sehingga harga cabai dapat kembali normal. 

"Semoga saja meskipun tidak tahu kapan," ujar pedagang harap-harap cemas.

 

 

Infografis Harga Cabai
Di balik harga cabai Jakarta yang melambung (liputan6.com/Deisy)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya