Melihat Kampung Bebek di Dusun Sumber Kepuh Banyuwangi, Berdayakan Warga dan Mampu Produksi 2 Ribu Ekor Per Hari

Dusun Sumber Kepuh, Desa Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi dikenal sebagai Kampung Bebek. Di desa ini mayoritas warganya adalah peternak bebek.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 17 Nov 2023, 20:04 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2023, 20:04 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani  melihat usaha ternak bebek yang menghasilkan 2000 ekor per hari (Istimewa)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melihat usaha ternak bebek yang menghasilkan 2000 ekor per hari (Istimewa)

Liputan6.com, Banyuwangi - Dusun Sumber Kepuh, Desa Kedungwungu,  Kecamatan Tegaldlimo Banyuwangi dikenal sebagai Kampung Bebek. Di desa ini mayoritas warganya adalah peternak bebek. 

Mereka beternak bebek mulai dari penetasan telur, pembesaran, budidaya, pemotongan, hingga pemasaran. Bahkan telur yang gagal menetas dijadikan pakan ternak lele. 

"Budidaya bebek di sini dikerjakan mulai dari hulu ke hilir. Kami berdayakan warga desa. Kami menitipkan bebek untuk mereka pelihara, waktunya panen kita beli," jelas Nur Kholis, pelopor ternak bebek di Desa Kedunguwungu, Jumat (17/11/2023).

Tiap hari dari para peternak yang tergabung dalam kelompok ternak Makmur Mandiri itu, mampu memproduksi sekitar 2.000 ekor bebek potong yang siap dipasarkan.

Kholis menjelaskan terdapat 40 kepala keluarga yang dititipi memelihara bebek. Satu keluarga diberi kuota untuk memelihara 1000 bebek di rumah masing-masing. Kholis sendiri memelihara 10.000 bebek di peternakannya. Dengan demikian populasi bebek ternak dari kelompok ini sekitar 50.000 ekor.

"Warga sudah kami berikan pelatihan cara merawat bebek. Untuk bibit dan pakan bebeknya dari kami. Mereka hanya bertugas memelihara hingga masa panen saja," kata Kholis. 

Pria berusia 37 tahun itu menjelaskan masa panen bebek sekitar 25 hingga 38 hari. Tiap 1000 ekor bebek, memperoleh keuntungan bersih rata-rata 4 juta yang diterima warga tiap bulan. 

Ketua kelompok ternak Makmur Mandiri, Imron Rosadi menambahkan, kelompok ini mulai dirintis sejak 2019 lalu. "Saat ini ada 40 keluarga di desa ini yang bergabung, dan kami targetkan berkembang hingga 100 keluarga. Bahkan saat ini sudah ada warga dari Kecamatan Muncar yang bergabung," kata Imron. 

Imron menjelaskan di kelompok ternaknya memelihara dua jenis bebek, yakni hibrida dan peking. Untuk pemasarannya masih seputar Banyuwangi dan Bali. Selain memenuhi kebutuhan warga, bebek dari kelompok ini juga untuk pemenuhan kebutuhan warung dan restoran. 

Imron juga mengatakan Pemkab Banyuwangi, selama ini telah melakukan pendampingan. "Selama ini kami banyak dibantu mulai legalitas perizinan, izin lingkungan, dan lainnya," kata Imron.  . 

 

Libatkan Masyarakat

Melihat  usaha penetasan bebek yang menghasilkan 2000 ekor per hari (Istimewa)
Melihat usaha penetasan bebek yang menghasilkan 2000 ekor per hari (Istimewa)

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestinandani  mengapresiasi apa yang dilalukan Kholis dan kelompok ternak di desa ini. Tidak hanya mengembangkan usaha saja, namun juga melibatkan masyarakat.

"Tidak hanya anak-anak muda desa yang dilibatkan menjadi tenaga kerja, namun masyarakat juga dilibatkan untuk kerjasama usaha. Dengan demikian masyarakat juga mendapat dampak ekonomi," kata Ipuk.

Ipuk mengintruksikan kepada dinas terkait untuk terus melakukan pendampingan, agar usaha ternak kelompok ini semakin luas.

"Kami juga minta agar Dinas Pertanian dan Pangan memfasilitasi rumah potongnya mengantongi sertifikasi halal," pungkasnya.

 

Infografis Geger 5 Artis Terseret Kasus Investasi Bodong Robot Trading Net89
Infografis Geger 5 Artis Terseret Kasus Investasi Bodong Robot Trading Net89 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya