Pengamat Sarankan Ganjar-Mahfud Fokus Gagasan dan Program Jika Terpilih Saat Kampanye Pilpres, Begini Alasannya

Liputan6.com, Jakarta - Pengamat politik dari Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menyatakan, Ganjar-Mahfud Md harus lebih fokus pada gagasan dan program-program yang ditawarkan jika nanti menjadi presiden dan wakil presiden pada saat kampanye yang sudah berlangsung sejak 28 November hingga 10 Februari 2024.

Menurutnya, sisi yang paling strategis buat pasangan nomor 3 itu adalah dengan tidak memuji ataupun mengkritik pemerintahan Jokowi saat ini. 

"Itu yang paling tepat dilakukan oleh Ganjar-Mahfud,” kata Dedi dalam keterangan tertulis, Rabu (29/11/2023).

Setidaknya, lanjut Dedi, Ganjar tidak membawa-bawa pemerintahan sekarang saat berkampanye.

“Karena pemilih itu sudah terpecah pada dua kelompok, yaitu kelompok pro pemerintah suaranya ke Prabowo dan pengkritik pemerintah suaranya ke Anies,” papar Dedi.

Posisi Ganjar memang dilematis. Ketika Jokowi mendapatkan pujian maka efek elektoralnya jatuh ke Prabowo-Gibran. Namun ketika mengkritik Jokowi maka yang diuntungkan kubu lain, yakni Anies-Muhaimin.

“Sehingga apapun yang dilakukan Ganjar sulit mendapatkan keuntungan perolehan suara,” kata Dedi.

Dijelaskannya, ceruk suara Ganjar Pranowo sebagai capres PDIP sama dengan Jokowi. Sementara Jokowi sudah berpihak pada Prabowo-Gibran.

Dengan posisi seperti ini, menurut Dedi, kritikan Ganjar ataupun kader-kader PDIP terhadap pemerintah justru akan menurunkan suaranya. Dijelaskannya, PDIP hanya memiliki elektabilitas 20 persen suara.

“Artinya suara yang diperoleh Jokowi lebih banyak berasal dari parpol koalisi, maupun Jokowi sendiri,” ungkapnya.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempersilahkan para peserta Pemilu dam Pilpres 2024 untuk saling adu gagasan dan ide di masa kampanye. Namun, dia mengajak para peserta Pemilu untuk tetap tersenyum dan gembira saat beradu gagasan.

"Silakan adu gagasan dan adu ide, tetapi tetap tersenyum dan gembira," kata Jokowi kepada wartawan di Hutan Kita JIEP Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023).

Adapun masa kampanye Pemilu 2024 telah dimulai pada Selasa, 28 Oktober 2023 dan akan berakhir 10 Februari 2024. Jokowi pun mengajak semua peserta Pemilu 2024 untuk menyambut pesta demokrasi lima tahun sekali ini dengan damai.

"Ya kita laksanakan pesta demokrasi ini dengan, kita bersama-sama berharap pesta demokrasi ini semuanya kita jalani dengan damai, aman, penuh dengan senyum, dan kegembiraan," jelas Jokowi.

Sebelumnya, KPU menetapkan masa Kampanye Pemilu 2024 dimulai pada Selasa (28/11/2023) dan berakhir pada 10 Februari 2024 mendatang. Berbeda dari sebelumnya, Pemilu 2024 kini digelar serentak, bersamaan dengan pemilihan anggota legislatif, presiden-wakil presiden, dan kepala daerah.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pemungutan suara Pemilu legislatif dan Pemilu presiden, pada Rabu 14 Februari 2024.

Sedangkan pemungutan suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) dilaksanakan pada Rabu 27 November 2024. Penetapan itu telah dituangkan dalam Keputusan KPU RI Nomor 21 Tahun 2022.

Tiga pasangan capres-cawapres resmi menandatangani naskah deklarasi Pemilu Damai di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

Sebelum diteken, naskah deklarasi Pemilu Damai 2024 itu dibacakan terlebih dahulu. Pembacaan naskah dipimpin Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.

"Naskah deklarasi pemilu tahun 2024. Peserta pemilu, satu, mewujudkan pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, dan adil. Dua, melaksanakan kampanye pemilu yang aman, tertib, damai, berintegritas, tanpa hoaks, tanpa politisasi sara, dan tanpa politik uang," kata Hasyim.

"Tiga, melaksanakan kampanye pemilu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku," lanjut dia.