Surabaya Gelar Imunisasi Polio Serentak 15 Januari, Eri Cahyadi Targetkan Tuntas Sehari

Eri mengaku khawatir, jika penyakit Polio tidak ditangani cepat dan baik, bisa berakibat fatal bagi anak- anak di Kota Surabaya. Sebab, penyakit ini bisa menginfeksi anak secara tiba-tiba. Maka dari itu dia ingin, imunisasi ini bisa tuntas dalam sehari.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 10 Jan 2024, 16:02 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2024, 16:02 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan melakukan imunisasi polio serentak pada 15 Januari 2024.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mulai menyusun strategi bersama jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD), Lurah, Camat, hingga Kepala Puskesmas agar imunisasi polio berjalan cepat dan tepat sasaran.

Eri Cahyadi mengatakan, pelaksanaan imunisasi polio ini bakal dilakukan di sekolah-sekolah, mulai dari SD, PAUD, hingga Balai RW.

“Polio ini kalau terlambat, akan lumpuh selamanya, tidak bisa disembuhkan. Karena itu, saya minta kepada teman-teman kalau bisa sedino mari (sehari selesai),” kata Eri di Graha Sawunggaling, Selasa (9/1/2024).

Eri mengaku khawatir, jika penyakit Polio tidak ditangani cepat dan baik, bisa berakibat fatal bagi anak- anak di Kota Surabaya. Sebab, penyakit ini bisa menginfeksi anak secara tiba-tiba. Maka dari itu dia ingin, imunisasi ini bisa tuntas dalam sehari.

Imunisasi polio ini ditujukan kepada anak usia 0-7 tahun atau 7 tahun 11 bulan 29 hari. Pemkot Surabaya menargetkan, dalam sehari ada 200.000 lebih anak yang akan diimunisasi pada 15 Januari 2024.

“Ini harus cepat, jangan sampai kita terlambat ada yang kena polio itu. Ini rodok medeni (agak menakutkan) penyakit yang langka juga, terjadi tiba-tiba,” ujarnya.

Cak Eri, sapaannya, menegaskan, sebisa mungkin proses imunisasi pada pekan mendatang sehari tuntas. Agar prosesnya cepat, Cak Eri membentuk tiga tim. Tim pertama, bergerak ke sekolah-sekolah SD, tim kedua berjalan di sekolah PAUD, sedangkan tim yang ketiga akan berjalan di Balai RW khusus untuk anak yang belum sekolah.

“Satu hari selesai, maksimal dua hari. Nanti yang tidak sekolah nanti dikumpulkan oleh camat-camat dan lurah untuk diarahkan ke Balai RW. Jadi kita langsung hantam, karena saya khawatir betul, ingin sudah dari kemarin (dilaksanakan) tapi vaksinnya baru datang tanggal 15 Januari,” tegas Cak Eri.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Data Anak Penerima Imunisasi Polio

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri kegiatan Pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio Aceh di Anjong Mon Mata, Komplek Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh pada Senin, 5 Desember 2022. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Agar proses imunisasi berjalan maksimal, Cak Eri meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina untuk mendata nama anak-anak usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari di Kota Surabaya. Setelah didata, kemudian nama-nama itu dimasukkan ke dalam sebuah aplikasi untuk memudahkan proses imunisasi.

“Nanti dimasukkan aplikasi, kan itu ada alamatnya ketika sudah menyasar sekolah, kalau sudah nanti diklik. Jadi nanti Pak Lurah dan Pak Camat di wilayahnya masing-masing jadi tahu mana yang sudah diimunisasi dan yang belum dimasukkan ke Balai RW untuk diimunisasi,” tutur Cak Eri.

Cak Eri menjelaskan, sebelumnya dilaporkan ada temuan kasus seorang anak asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah terjangkit Polio secara tiba-tiba setelah berkunjung dari Sampang, Madura. Cak Eri memastikan, sejauh ini masih belum ada laporan kasus tersebut menular ke anak-anak Kota Surabaya. “Temuan di Klaten tadi, tapi di Surabaya belum ada. Nauzubillahiminzalik lah jangan sampai ada,” jelas Cak Eri.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan
Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya