Liputan6.com, Malang - Kepolisian Resor (Polres) Malang, Jawa Timur mengirimkan bantuan logistik berupa kebutuhan makanan untuk masyarakat yang terdampak bencana banjir di wilayah Kabupaten Kudus-Demak Jawa Tengah.
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, bantuan logistik tersebut dikumpulkan oleh Polres Malang bersama kepolisian sektor jajaran di wilayah Kabupaten Malang untuk korban banjir Demak dan Kudus.
"Bantuan tersebut dikirim untuk saudara-saudara kita di Kudus dan Demak Jawa Tengah, yang saat ini tengah terdampak musibah bencana banjir," kata Kholis di Kepanjen Kabupaten Malang Jawa Timur, Kamis (21/3/2024), dilansir dari Antara.
Advertisement
Kholis menjelaskan, bantuan logistik tersebut terdiri atas berbagai macam kebutuhan pokok seperti biskuit, susu, mie instan, roti, dan air mineral. Selain itu, juga terdapat bantuan berupa pakaian baru, selimut, kebutuhan wanita dan popok untuk anak-anak.
Bantuan tersebut dikumpulkan mulai pekan lalu dan akan dikirim menggunakan dua unit truk dinas Polres Malang. Bantuan itu, akan dikirimkan bersama rayon Polresta Malang Kota, Polres Batu, Polres Pasuruan, dan Polres Probolinggo.
"Bantuan ini sudah kita kumpulkan mulai pekan lalu," katanya.
Ia menambahkan, bantuan logistik untuk masyarakat terdampak bencana banjir di Kabupaten Kudus-Demak tersebut akan diberangkatkan bersama dengan polres rayon jajaran Polda Jawa Timur pada Jumat (22/3) usai waktu sahur.
"Semoga sedikit bantuan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak musibah banjir," katanya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini berupaya untuk melakukan pengeringan air banjir yang menggenangi wilayah Kabupaten Demak-Kudus, Jawa Tengah, dan diharapkan bisa rampung dalam waktu kurang lebih selama beberapa hari ke depan.
Enam Tanggul Jebol
Guna mencapai target tersebut saat ini sudah dioperasikan puluhan unit pompa bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan instansi terkait di lingkungan pemerintah daerah lainnya.
Puluhan unit pompa itu disebar ke beberapa lokasi yang terdampak banjir untuk menyedot dan mengalirkan genangan air kembali ke sungai. Selain itu, tim pekerja dari BBWS dan Kementerian PUPR juga berupaya untuk menyempurnakan konstruksi perbaikan enam tanggul sungai yang jebol.
Keenam tanggul yang jebol tersebut tersebar di aliran Sungai Wulan, yang berada di perbatasan antara Kabupaten Demak dan Kudus. Jebolnya tanggul membuat air luapan menggenangi 89 desa di 11 kecamatan, dan melumpuhkan lalu lintas Jalan Raya Demak-Kudus (jalur Pantura).
Pantauan tim Pusdalops BNPB banjir masih menggenang dengan ketinggian 30 centimeter hingga dua meter terhitung sejak Selasa (19/3).
Advertisement