Heboh Fenomena Awan Berlumbang di Jember, Begini Penjelasan BMKG

TTerjadinya fenomena alam awan berlumbang di Kabupaten Jember, yang viral di media sosial mendapat tanggap beragam masyarakat luas. Ada yng mengaitkan dengan Alien dan kejadian- kejadian aneh lainya.

oleh Hermawan Arifianto diperbarui 06 Jun 2024, 10:13 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2024, 10:07 WIB
Fenomena awal berlubang hebohkan masyarakat Kecamatan Kaliwates, Jember (Istimewa)
Fenomena awal berlubang hebohkan masyarakat Kecamatan Kaliwates, Jember (Istimewa)

Liputan6.com, Jember - Sebuah fenomena alam berupa awan berlubang menghebohkan warga Jember. penampakan aneh tersebut viral di media sosial mendapat tanggap beragam masyarakat luas. Ada yang mengaitkan dengan alien dan kejadian-kejadian aneh lainya.

Forecaster Badan Metereologi Kklimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi Pos Metereologi Jember, Hukama Nur Akmal menyatakan, fenomena awan tersebut terjadi pada Selasa 4 Juni 2024 pagi.

Langit di Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember ini terdapat fenomena alam yang cukup unik yaitu adanya lapisan awan yang berlumbang.

Fenomena awan yang terjadi tersebut, merupakan awan yang biasa disebut dengan awan cavum. Atau juga dengan istilah awan celah melingkar, awan lubang jatuh dan awan lubang-lubang.

“Bentuk seperti celah pada awan itu paling sering ditemukan di lapisan awan altocumulus diikuti oleh cirrocumulus dan kemudian stratocumulus,” ujarnya, Kamis (6/6/2024).

Secara umum, katanya lubang pada awan tersebut lebih tampak di lapisan altocumulus atau awan menengah yang terbentuk, ketika pesawat terbang melalui lapisan awan kumuliform yang tipis dan memicu glasial.

Galsial membuat partikel awan yang berubah dari tetesan air mejadi partikel es, sehingga muncul seperti efek domino.

Efek domino pada awan ini menciptakan celah di awan, tempat partikel es turun di ketinggian, dan terkadang melengkung karena kecepatan angin yang berbeda di ketinggian yang berbeda-beda.

“Awan cavum dapat ditemukan di antara tiga jenis awan, yakni cirrocumulus, altocumulus, dan stratocumulus,” tuturnya.

Bisa Dijelaskan Secara Sains

Akmal menjelaskan, dalam ilmu cuaca awan tersebut bisa disebut sebagai Cirrocomulus Cavum, Altocomulus, Cavum, dan Stratocomulus Cavum yang masing- masing disingkat menjadi Cc,cav, Ac cav, dan Sc cav.

“Jadi memang itu merupakan fenomena alam yang bisa dijelaskan secara sains,” tegasnya.

Sebelumnya masyarakat Kabupaten Jember, tengah dihebohkan dengan fenomena alam awan berlubang. Foto yang menangkap fenomena awan berlubang ini sempat viral di media sosial.

Salah satunya yng diunggah akun Istagram @ndorobei.official. Akun ini mengunggah penampakan gugusan awan di langit. Sementara di tengah sekumpulan awan itu, tampak ada lubang besar yang menganga. Ini terlihat seperti awan yang berlubang.

Banner Infografis 10 Jenis Pekerja Dipotong 2,5-3 Persen Iuran Tapera. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Banner Infografis 10 Jenis Pekerja Dipotong 2,5-3 Persen Iuran Tapera. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya