Penjelasan BWF terkait Meninggalnya Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie di GOR Amongrogo Yogya

BWF menunggu laporan resmi dari Badminton Asia dan Komite Penyelenggara Lokal untuk menilai apakah prosedur medis yang benar telah diikuti dalam memberikan bantuan kepada Zhang ketika dia terjatuh di lapangan

oleh Yusron Fahmi diperbarui 03 Jul 2024, 13:03 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2024, 13:03 WIB
BWF - Ilustrasi Turnamen BWF
BWF - Ilustrasi Turnamen BWF (Bola.com/Adreanus Titus)

Liputan6.com, Jakarta - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengeluarkan pernyataan resmi terkait meninggalnya pebulu tangkis China Zhang Zhi Jie saat bertanding dalam kejuaraan BNI Badminton Asia Junior Championships 2024.

BWF menyebut telah memiliki seperangkat pedoman dan instruksi medis. Namun, cara penerapan protokol dan praktik medis dikembalikan kepada masing-masing badan pengelola yang menjadi tuan rumah turnamen.

"Meskipun Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, BWF memiliki seperangkat pedoman dan instruksi medis yang dapat digunakan oleh badan pengatur lain (regional atau nasional) yang menjadi tuan rumah turnamen yang disetujui BWF. Namun, cara penerapan protokol dan praktik medis ini di lokasi acara bergantung pada masing-masing badan pengelola," demikian bunyi pernyataan resmi BWF, Rabu (3/7/2024).

"BWF menunggu laporan resmi dari Badminton Asia dan Komite Penyelenggara Lokal untuk menilai apakah prosedur medis yang benar telah diikuti dalam memberikan bantuan kepada Zhang ketika dia terjatuh di lapangan."

Zhang Zhi Jie pingsan saat menjalani laga melawan pemain Jepang Kazuma Kawamo pada babak penyisihan Grup D di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Minggu (30/6).

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Zhang Zhi Jie meninggal karena mengalami henti jantung mendadak.

BWF menjadi sorotan setelah mendapat kritik perihal standar penanganan medis.

"Menurut pedoman, dokter turnamen di bawah arahan wasit mempunyai tanggung jawab untuk merespons keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, memberikan intervensi hingga layanan medis yang tepat tersedia (misalnya ambulans)," tulis BWF.

"Saat menerapkan pedoman ini, ditekankan bahwa semua personel harus siap setiap saat untuk merespons semua intervensi medis yang diperlukan, termasuk keadaan darurat, sesegera mungkin."

Ambil Langkah yang Diperlukan

Zhang Zhi Jie
Zhang Zhi Jie, Sumber: Instagram (@badminton.ina).

BWF mengatakan akan mengambil langkah yang diperlukan untuk meninjau masalah tersebut secara menyeluruh dengan berkonsultasi dengan Badminton Asia dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

"Setelah peninjauan kami selesai, kami akan menentukan apakah aspek tertentu dari pedoman ini perlu diubah," kata BWF.

"Tinjauan yang sudah ada, yang dimulai awal tahun ini, mengevaluasi kebijakan dan prosedur BWF mengenai intervensi darurat oleh dokter turnamen untuk memastikan perawatan yang paling tepat dan tepat waktu, akan mencakup temuan dari penilaian BWF dan laporan Badminton Asia."

PBSI Surati BWF

Bulu Tangkis
(ilustrasi)

Pengurus Pusat (PP) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyatakan bakal menyurati Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait prosedur standar operasi (SOP) pertolongan bagi atlet saat kondisi darurat menyusul meninggalnya atlet bulu tangkis tunggal putra China, Zhang Zhi Jie saat berlaga di GOR Amongrogo Yogyakarta, Minggu.

Humas dan Media Panpel PBSI Broto Happy saat konferensi pers di Kantor KONI DIY, Yogyakarta, Senin, menyatakan berdasarkan SOP yang berlaku saat ini tim medis harus menunggu call dari referee (wasit) untuk memberikan pertolongan kepada atlet.

"Memang harus lebih cepat lagi bila terjadi kejadian darurat, mungkin aturan itu bisa dikalahkan lah karena demi semuanya, demi keselamatan atlet dan juga untuk kebaikan bagi seluruh pemain yang bertanding," ujar dia.

Broto menjelaskan dalam kasus Zhi Jie, tim medis dan dokter turnamen baru diizinkan masuk ke lapangan untuk memberikan pertolongan pertama kepada Zhi Jie setelah mendapatkan call dari referee.

Zhi Jie saat itu mengalami kolaps mendadak saat tengah berlaga melawan Kazuma Kawano dari Jepang di pertandingan terakhir penyisihan grup BNI Badminton Asia Junior Championships 2024 pada Minggu malam (30/6).

"Ini merupakan regulasi atau aturan sesuai SOP yang berlaku di setiap turnamen bulu tangkis internasional dari BWF dan Badminton Asia," kata dia.

Infografis bulu tangkis
Infografis bulu tangkis. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya