Liputan6.com, Banyuwangi - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau langsung revitalisasi Asrama Inggrisan dan Pasar Induk Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun anggaran 2024 mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 miliar untuk revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage.
Baca Juga
"Alhamdulillah proses lelang sudah selesai (saat ini revitalisasi mulai dilaksanakan)," kata Menteri Basuki di sela meninjau revitalisasi Asrama Inggrisan dan Pasar Induk Banyuwangi, Sabtu (13/7/2024), dilansir dari Antara.
Advertisement
Pasar Induk Banyuwangi didesain memiliki gedung utama yang terdiri atas dua lantai dengan arsitektur khas Osing, Banyuwangi.
Pasar akan dibagi menjadi areal pasar basah, pasar kering, dan area kuliner dan juga dilengkapi dengan gedung parkir.
Pemugaran pasar dilakukan dengan teliti, mengingat Pasar Induk Banyuwangi ini adalah bangunan yang merupakan cagar budaya.
Pasar Induk Banyuwangi direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan atau bekas kantor dagang Inggris.
"Ini usulan beliau (Bupati Banyuwangi) agar supaya Pasar Banyuwangi dan Asrama Inggrisan diperhatikan. Mengenai desainnya kami juga sudah konsultasi bersama beliau," kata Basuki Hadimuljono.
Revitalisasi Pasar Banyuwangi ini sepenuhnya dibiayai Kementerian PUPR dengan anggaran kurang lebih Rp200 miliar.
Â
352 Pedagang Direlokasi
Berdasarkan konsep rencana pembangunan, Pasar Induk Banyuwangi dibangun dengan gaya modern, bagian depan pasar yang merupakan situs heritage akan dipertahankan, sedangkan bangunan utama di dalam pasar bakal dibangun ulang.
Sebanyak 352 pedagang Pasar Induk Banyuwangi sudah direlokasi, dan pedagang itu ditempatkan sesuai dengan zonasi, seperti area pangan basah, pangan kering siap saji, dan non-pangan.
Pedagang menempati lokasi gedung wanita selama proses revitalisasi berlangsung, dan diperkirakan pekerjaannya memakan waktu selama satu tahun.
Dalam peninjauan itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga didampingi Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan Menteri PAN-RB Abdullah Azwar serta Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Advertisement