Pemain asal Tuban, Jawa Timur itu langsung membuat dua bisnis sekaligus. Sama dengan Dendi dan Bustomi, Hendro merintis usaha clothing. Bisnis kedua justru sedikit unik, yakni pomade alias minyak rambut yang tahan lama. Dua produk itu dilabeli brand HS12 yang tak lain adalah singkatan nama Hendro beserta nomor punggung identiknya. "Rencana buat clothing sudah lama sebenarnya. Tapi kalau pomade ide baru. Semula buat melengkapi clothing karena saya senang pakai pomade," kata pemain 26 tahun itu. Sebenarnya dua bisnis itu baru diluncurkan pada 2 Juni bersamaan dengan launching album baru band lokal Malang, Tani Maju.

"Kemarin iseng upload di instagram. Ternyata langsung banyak yang pesan. Ada yang lewat online, kalau di Malang juga ada yang datang langsung ke rumah," imbuh Hendro. Dalam bisnis ini, Hendro memang tidak terlibat dalam segi produksi. Namun dia ikut serta dalam pembuatan desain logo dan variasi produk. Menurut Hendro, bisnisnya ini tidak membutuhkan modal yang besar. Namun dia optimistis potensi bisnis itu menjanjikan. Khusus untuk pomade, saat ini sedang jadi tren. Banyak anak muda yang mulai memakai untuk menata rambut.

Sejak Arema Cronus ditangani Milomir Seslija, gelandang bertahan, Hendro Siswanto seakan terlahir kembali. Pemain 26 tahun kelahiran Tuban, Jawa Timur ini dapat kepercayaan sebagai pemain inti. Bahkan ban kapten sempat diberikan kepadanya. Sebuah momen yang jarang didapatkannya dua musim sebelumnya. Sayang, itu tak berjalan lama. Ketika ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo baru memasuki pertengahan putaran pertama Hendro akrab dengan cedera lutut kanan.

Bahkan cedera itu ikut memupus hasratnya untuk bergabung dengan Timnas Indonesia proyeksi Piala AFF 2016. "Tentu kecewa. Waktu timnas vakum karena sanksi FIFA tahun lalu, saya serius latihan. Tujuannya untuk bisa masuk timnas saat kondisi sepak bola nasional kembali kondusif. Saya latihan keras di klub, bahkan menambah porsi sendiri. Tapi persiapan setahun itu serasa sia-sia sekarang", ujarnya.