Liputan6.com, Jakarta Perkedel jagung merupakan camilan yang populer karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah. Namun, tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan dalam membuat perkedel jagung tetap renyah dalam waktu lama. Sering kali, perkedel jagung menjadi lembek atau berminyak setelah beberapa saat digoreng. Oleh karena itu, diperlukan teknik yang tepat agar hasilnya tetap renyah dan lezat.
Faktor utama yang mempengaruhi kerenyahan perkedel jagung adalah jenis tepung yang digunakan, perbandingan bahan, serta teknik penggorengan. Pemilihan tepung yang tepat, seperti campuran tepung terigu dan tepung beras, dapat membantu menghasilkan tekstur yang lebih garing. Selain itu, cara mencampur adonan dan mengontrol suhu minyak juga memainkan peran penting dalam menentukan hasil akhir perkedel jagung.
Advertisement
Dengan menerapkan beberapa trik sederhana, perkedel jagung bisa tetap renyah lebih lama dan tidak mudah melempem. Artikel ini akan membahas berbagai cara yang bisa dilakukan agar perkedel jagung yang Anda buat tidak hanya enak, tetapi juga tahan kerenyahannya dalam waktu yang lebih lama.
Advertisement
1. Gunakan Campuran Tepung yang Tepat
Pemilihan tepung sangat berpengaruh pada tekstur perkedel jagung. Campuran tepung terigu dan tepung beras atau tepung tapioka dapat membantu menciptakan adonan yang lebih garing dan tidak mudah melempem. Tepung terigu memberikan struktur pada perkedel, sedangkan tepung beras atau tapioka menambah kerenyahan. Perbandingan yang ideal adalah sekitar 2:1 antara tepung terigu dan tepung beras atau tapioka. Jangan terlalu banyak menggunakan tepung agar hasilnya tidak keras, tetapi cukup untuk mengikat adonan agar tidak mudah hancur saat digoreng.
Advertisement
2. Gunakan Jagung yang Tidak Terlalu Berair
Jenis jagung yang digunakan juga memengaruhi hasil akhir perkedel. Sebaiknya gunakan jagung manis yang sudah disaring atau diperas untuk mengurangi kadar air berlebih. Jika jagung terlalu berair, adonan akan menjadi lembek dan sulit menghasilkan perkedel yang garing. Anda juga bisa mencampurkan sebagian jagung yang dihaluskan dengan sebagian lainnya yang masih utuh agar teksturnya lebih menarik. Dengan cara ini, perkedel jagung akan lebih padat, tidak berminyak, dan lebih renyah setelah digoreng.
3. Tambahkan Bahan Penguat Kerenyahan
Beberapa bahan tambahan bisa membantu mempertahankan kerenyahan perkedel jagung lebih lama. Menggunakan sedikit baking powder atau soda kue dapat membuat tekstur lebih ringan dan garing. Selain itu, menambahkan satu butir putih telur ke dalam adonan juga membantu menciptakan hasil yang lebih renyah. Jika ingin hasil yang lebih kering, Anda bisa menambahkan sedikit santan bubuk atau kelapa parut kering yang akan menyerap kelembapan berlebih dalam adonan dan memberikan rasa yang lebih gurih.
Advertisement
4. Perhatikan Konsistensi Adonan
Adonan yang terlalu encer akan menyerap lebih banyak minyak saat digoreng dan menghasilkan perkedel yang cepat lembek. Oleh karena itu, pastikan adonan memiliki konsistensi yang pas—tidak terlalu cair dan tidak terlalu padat. Jika adonan terasa terlalu encer, tambahkan sedikit tepung beras atau tapioka hingga mendapatkan tekstur yang lebih kental tetapi tetap mudah disendok. Hindari mengaduk adonan terlalu lama karena dapat membuat perkedel menjadi keras setelah digoreng.
5. Gunakan Minyak yang Banyak dan Panas
Salah satu kunci utama agar perkedel jagung renyah adalah teknik penggorengan yang tepat. Gunakan minyak dalam jumlah yang cukup sehingga perkedel bisa terendam dengan baik. Pastikan minyak sudah benar-benar panas sebelum menggoreng, dengan suhu sekitar 170-180°C. Jika minyak belum cukup panas, perkedel akan menyerap terlalu banyak minyak dan menjadi lembek. Sebaliknya, jika minyak terlalu panas, bagian luar bisa gosong sementara bagian dalam masih mentah. Goreng dalam jumlah sedikit per batch agar suhu minyak tetap stabil dan hasilnya lebih merata.
Advertisement
6. Jangan Menekan Perkedel Saat Menggoreng
Banyak orang tanpa sadar menekan perkedel saat menggoreng agar matang lebih cepat, padahal ini justru membuat minyak masuk ke dalam adonan dan menyebabkan perkedel lebih berminyak serta cepat lembek. Biarkan perkedel mengapung dengan sendirinya di minyak panas tanpa sering dibolak-balik. Balik perkedel hanya sekali setelah bagian bawahnya berwarna keemasan agar tekstur tetap kokoh dan renyah.
7. Tiriskan dengan Benar
Benar Setelah Digoreng Setelah perkedel matang dan berwarna keemasan, segera angkat dan tiriskan dengan baik. Gunakan kertas minyak atau tisu dapur untuk menyerap kelebihan minyak. Hindari menumpuk perkedel dalam kondisi masih panas karena uap panas yang terperangkap akan membuatnya cepat melempem. Sebaiknya susun perkedel dalam satu lapisan di atas rak kawat agar udara bisa mengalir dan menjaga kerenyahannya lebih lama.
Dengan menerapkan teknik-teknik di atas, perkedel jagung tidak hanya akan lebih renyah saat baru digoreng, tetapi juga bisa bertahan lebih lama tanpa kehilangan kerenyahannya.
Advertisement
