Unit Bisnis
Hero Group memiliki empat unit bisnis, antara lain:
1. Hero Supermarket
Menyediakan berbagai produk pilihan kebutuhan rumah tangga sehari-hari, khususnya makanan dan minuman serta produk segar yang diperoleh dari produsen dalam dan luar negeri.
2. Guardian
Bergerak dalam bidang kesehatan dan kecantikan.
3. Giant
- Giant Extra. Fungsi utamanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, produk segar, serta produk perawatan tubuh. Selain itu, Giant Ekstra juga menawarkan berbagai macam peralatan rumah tangga, pakaian, serta barang-barang perabotan rumah.
- Giant Express. Giant Ekspres menawarkan produk segar, kebutuhan sehari-hari, dan barang-barang rumah tangga lainnya dengan harga yang terjangkau.
4. IKEA
IKEA merupakan brand perabot rumah tangga terkemuka di dunia.
Strategi Bisnis Hero Supermarket di Tengah Pandemi COVID-19
PT Hero Supermarket Tbk (HERO) menyatakan pandemi COVID-19 masih akan terus pengaruhi operasional pada 2021. Apalagi jangka waktu dan tingkat pandemi COVID-19 terhadap perseroan masih belum pasti.
Hal itu disampaikan manajemen dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), 30 April 2021, ditulis Minggu (9/5/2021).
Meski demikian, Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Patrick Lindvall menuturkan, perseroan tetap berkomitmen terhadap masa depan bisnis ritel di Indonesia. Selain itu, posisi perseroan yang sebagai pengecer kompetitif dan solid di bidang dalam jangka panjang.
Perseroan menilai, sektor ritel groseri di Indonesia telah alami peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir dengan pertumbuhan format toko yang berbeda, serta perubahan perilaku konsumen yang semakin meningkat selama pandemi COVID-19.
Sebelumnya, PT Hero Supermarket Tbk mencatat pendapatan Rp 1,76 triliun pada kuartal I 2021. Pencapatan pendapatan bersih ini merosot 32,2 persen dari kuartal I 2020 sebesar Rp 2,6 triliun.
Sementara itu, rugi tahun berjalan pada kuartal I 2021 sebesar Rp 2 miliar. Rugi periode berjalan ini menurun dibandingkan kuartal I 2020 sebesar Rp 43,55 miliar. Perseroan alami rugi per saham menjadi 0,4 pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya 10.
Selama kuartal tersebut, PT Hero Supermarket Tbk terus mengembangkan program pengoptimalan ruang usaha untuk menyediakan bisnis ritel groseri dengan fondasi keuangan yang lebih stabil.
"Secara bersama, semua aspek bisnis perseroan sedang dievaluasi untuk memastikan portofolio perseroan berada pada posisi lebih baik untuk bersaing secara efektif dan hasilkan kinerja keuangan yang lebih baik di masa depan,” demikian mengutip keterbukaan informasi BEI.
Raih Fasilitas Pinjaman
Sementara itu, PT Hero Supermarket Tbk telah mendapatkan fasilitas pinjaman dari pemegang saham terbesar yaitu Dairy Farm Group pada 29 April 2021. Pemberian fasilitas pinjaman tersebut menegaskan komitmen Dairy Farm Group kepada perseroan.
Pinjaman itu memberikan fleksibilitas pembiayaan tambahan kepada perseroan agar dapat bertahan dalam kondisi perdagangan yang sulit yang disebabkan pandemi COVID-19 dan demi kemajuan program optimasi yang berlangsung.
The Dairy Farm Company Limited yang memiliki 25,71 persen saham HERO memberi pinjaman hingga USD 55 juta atau sekitar Rp 775,77 miliar (dengan kurs 31 Desember 2020 senilai Rp 14.105). Jumlah itu sebesar 41,83 persen dari ekuitas perseroan sebesar Rp 1,85 triliun. Fasilitas pinjaman itu akan tersedia selama 36 bulan sejak tanggal perjanjian pada 27 April 2021.Pinjaman diberikan tanpa jaminan.
Adapun pertimbangan transaksi pinjaman ini seiring perseroan menghadapi tantangan signifikan akibat pandemi COVID-19. Pemberlakuan pembatasan sosial telah mengubah kebiasaaan berbelanja pelanggan.
Akibat dari lamanya dan luasnya dampak pandemi COVID-19 terhadap perseroan masih belum pasti, perseroan meyakini diperlukan tambahan fleksibilitas pembiayaan untuk mendukung kebutuhan modal kerja dan kas operasional jangka pendek.
Hero Supermarket Bakal Ubah Lima Gerai Giant Jadi IKEA
PT Hero Supermarket Tbk (HERO) akan fokus mengembangkan investasi di IKEA, Guardian dan Hero Supermarket. Salah satu pengembangan bisnis tersebut langkah perseroan dengan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA.
"Menyusul tinjauan strategis atas seluruh lini bisnisnya, Perseroan akan memfokuskan investasi untuk mengembangkan IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant,” demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) diteken Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Hadrianus Wahyu Trikusumo, Selasa (25/5/2021).
Hadrianus menuturkan, Perseroan akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA sebagai bagian dari fokus perseroan. Perseroan juga mempertimbangkan mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.
"Gerai Giant lainnya di Indonesia akan ditutup pada akhir Juli 2021,” ujar dia.
Ia mengatakan, perubahan strategi ini merupakan respons cepat dan tepat perseroan yang diperlukan untuk beradaptasi terhadap perubahan dinamika pasar.
Perseroan menilai, beralihnya konsumen Indonesia dari format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir, sebuah tren yang juga terlihat di pasar global lainnya.
“Rencana ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan,” ujar dia.
Berita Terbaru
Optimalkan Layanan Nataru, Airnav Indonesia Tambah Petugas di Bandara Soekarno Hatta
Momen Nataru, Dispar Gunungkidul Ajak Masyarakat Kembangkan Wisata Religi
Bangkit dari Kubur, Harry Maguire Kini Punya Masa Depan di Manchester United
Sidang Kasus Dugaan Korupsi Timah, Hitungan Luas Operasi Tambang Terkait Kerugian Lingkungan Disorot
Amstrong Sembiring Refleksikan Kasus Artis dan Dinamika Hukum Indonesia Sepanjang 2024
6 Khasiat Daun Jambu Biji, Solusi Alami untuk Menurunkan Kolesterol dan Gula Darah
Ibu Kota Taiwan Gunakan Anjing untuk Tingkatkan Keamanan Lingkungan, Bagaimana Caranya?
Pihak Harvey Moeis Pertanyakan Gugatan Jaksa Soal Penghitungan Kerugian Negara di Kasus Timah
Indonesia Jadi Negara Produsen Kopi Terbesar ke-4 Dunia
Lokasi Strategis jadi Dipertimbangkan Sebelum Beli Rumah dan Berinvestasi Properti
BSI Sudah Salurkan Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan Rp 62,5 Triliun
Cara Ampuh Menghilangkan Rasa Pahit Pare tanpa Merebus dengan Garam