Liputan6.com, Palangkaraya - Juhu singkah merupakan sajian kuliner tradisional dari Suku Dayak. Hidangan yang berbahan dasar umbut rotan muda ini menyimpan kekayaan rasa dan nilai budaya yang telah diwariskan selama berabad-abad di Kalimantan Tengah.
Mengutip dari berbagai sumber, juhu singkah merupakan makanan yang mengandung filosofi bagi masyarakat Dayak. Hidangan ini tidak hanya menjadi sumber nutrisi tetapi juga simbol keharmonisan dengan alam.
Advertisement
Proses pembuatan juhu singkah dimulai dengan pemilihan umbut rotan muda yang masih segar. Rotan yang baik untuk juhu singkah harus memiliki kulit yang utuh, tidak keriput, tidak terdapat luka, dan bebas dari jamur.
Advertisement
Baca Juga
Kriteria tersebut memengaruhi tekstur dan cita rasa akhir dari hidangan tersebut. Tahapan pembuatan juhu singkah dimulai dengan membersihkan umbut rotan secara menyeluruh.
Setelah bersih, umbut rotan dipotong menjadi bagian-bagian kecil dengan ukuran sekitar 3-5 sentimeter. Potongan umbut rotan kemudian direbus hingga teksturnya menjadi lembut.
Proses ini memakan waktu sekitar 30-45 menit, tergantung pada keempukan rotan yang digunakan. Bumbu-bumbu yang menjadi kunci kelezatan juhu singkah terdiri dari rempah-rempah seperti kunyit, serai, bawang merah, bawang putih, dan jahe.
Semua bumbu dihaluskan hingga membentuk pasta yang kemudian ditumis hingga mengeluarkan aroma harum. Beberapa daerah di Kalimantan Tengah menambahkan bumbu lain seperti lengkuas dan daun jeruk.
Protein dalam juhu singkah berasal dari ikan sungai seperti ikan gabus atau ikan sepat. Beberapa variasi juga menggunakan daging ayam atau babi hutan.
Protein ini dimasukkan setelah bumbu matang dan memberikan rasa gurih pada hidangan. Penambahan santan menjadi tahap penting dalam pembuatan juhu singkah.
Santan harus dimasak dengan api sedang dan diaduk secara konsisten untuk mencegah santan pecah. Keunikan juhu singkah juga terletak pada penggunaan daun pisang sebagai pembungkus selama proses pemasakan terakhir. Teknik pembungkusan dengan daun pisang ini merupakan metode memasak tradisional yang telah diterapkan selama berabad-abad.
Penulis: Ade Yofi Faidzun