Pengertian
Mononukleosis atau mono adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Virus ini disebarkan melalui air liur. Itulah sebabnya penyakit ini juga dikenal dengan sebutan ‘The Kissing Disease’ atau penyakit ciuman.
Penyakit ini dapat menyerang semua kalangan, namun lebih sering terjadi pada usia belasan tahun. Biasanya orang hanya akan mengalami penyakit ini satu kali seumur hidup. Ketika sudah terinfeksi EBV, tubuh akan membuat sistem kekebalan tubuh terhadap virus tersebut.
Penyakit ini tidak menimbulkan gejala ketika menyerang anak yang sangat kecil, seperti usia 1 tahun. Mononukleosis biasanya tidak menyebabkan penyakit yang serius dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1–2 bulan. Mono juga dapat merupakan infeksi sekunder dari penyakit lain seperti tonsilitis atau sinusitis.
Penyebab
Mononukleosis disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV), yaitu anggota keluarga virus herpes. EBV juga merupakan salah satu virus yang paling umum menginfeksi manusia di seluruh dunia.
Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan air liur dari mulut penderita atau cairan tubuh lainnya seperti darah, seperti:
- batuk atau bersin
- berciuman
- berbagi makanan atau minuman
- kontak seksual
- transplantasi organ
Diagnosis
Sulit untuk membedakan antara mononukleosis dan flu biasa atau hepatitis A. Dokter biasanya akan menentukan diagnosis mononukleosis jika penderita berusia 15–25 tahun dan menunjukkan gejala khas. Beberapa tanda yang khas dari penyakit ini yaitu demam, nyeri tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar limfa pada leher, ketiak atau genitalia.
Pemeriksaan lanjutan seperti tes darah, yaitu limfosit tinggi menunjukkan infeksi mono. Pemeriksaan lain yang dapat menentukan diagnosis mono adalah tes monospot yang mencari antibodi, yang biasanya diproduksi ketika terinfeksi EBV.
Pemeriksaan yang lebih spesifik adalah tes antibodi EBV. Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada minggu awal timbulnya gejala. Namun, hasilnya dapat keluar lebih lama.
Gejala
Gejala mononukleosis biasanya baru muncul setelah terinfeksi (masa inkubasi) sekitar 4–6 minggu. Penyakit oleh EBV memberikan gejala seperti:
- demam tinggi
- pembengkakan pada kelenjar limfa pada leher dan ketiak
- nyeri tenggorokan
- nyeri kepala
- lemas
- kelemahan otot
- pembengkakan pada tonsil atau amandel
- keringat malam
- pembengkakan pada limpa dan hati (jarang)
Pengobatan
Penyakit mononukleosis biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Tidak ada pengobatan khusus untuk mono. Berikut ini beberapa pengobatan yang dapat menunjang kesembuhan:
- obat anti-radang seperti kortikosteroid
- obat antipiretik seperti parasetamol
- kumur air garam
- banyak istirahat
- banyak minum air putih
- makan sup ayam hangat
Pencegahan
Sulit untuk mencegah mononukleosis. Hampir semua orang pernah terinfeksi mono di usia 35 tahun.
Berita Terbaru
Harga Kripto Hari Ini 8 November 2024: Bitcoin Cs Masih Kompak Menguat
Total Ada 103 Ribu Petugas KPPS Dikerahkan di Pilkada Jakarta 2024
Soft Spoken Adalah: Memahami Gaya Komunikasi yang Lembut dan Memikat
7 Resep Ayam Goreng Ungkep Tradisional yang Gurih dan Meresap Sampai Tulang
eSIM HYFE Paket Internet Tanpa Batas untuk Perempuan Aktif dan Produktif
5 Karakteristik yang Membuat Seseorang Sulit Meraih Kebahagiaan
Tidak Harus 99, Ini Cara Baca Asmaul Husna untuk Terkabulnya Hajat Kata Ustadz Adi Hidayat
Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Sentimen Produksi hingga Geopolitik
Top 3 News: Zarof Ricar Akui Uang Rp1 Triliun dan Emas 51 Kg Hasil Urus Perkara
6 Fakta Menarik Gunung Singa Soreang, Salah Satu Fosil Gunung Api Purba di Bandung
Sinopsis Film Thriller 47 Meters Down Uncaged di Vidio, Kisah Survival Dari Ancaman Hiu
Antropologi Hukum Adalah: Kajian Interdisipliner Hukum dan Budaya