Liputan6.com, Jakarta - Banyak beredar pesan bernada peringatan di sosial media maupun aplikasi pesan instan yang menyebut bahwa aplikasi Talking Angela dijadikan sebagai senjata ampuh kaum pedofilia untuk mengincar anak-anak atau calon korbannya.
Menurut pantauan kami, beberapa akun sosial media tanpa ragu mengingatkan kepada para orangtua agar cermat memperhatikan perangkat gadget anak-anaknya, termasuk iPod, tablet, dan lainnya.
Pesan peringatan itu bertuliskan: Â Â
"Peringatan untuk semua orangtua dengan anak-anak yang memiliki perangkat elektronik seperti iPod, tablet, dll. Ada sebuah aplikasi bernama "Talking Angela". Aplikasi ini menanyai anak-anak pertanyaan pribadi, seperti nama, di mana mereka sekolah dan juga mengambil foto-foto mereka dengan cara menekan tombol hati di sudut kiri bawah layar perangkat tanpa menyadari bahwa informasi ini kemudian dipakai untuk penculikan dan pornografi anak. Silahkan diperiksa perangkat anak-anak untuk memastikan mereka tidak mempunyai atau men-download aplikasi ini. Tolong sebarkan pesan ini ke teman-teman dan orangtua lainnya."
Menurut artikel yang dimuat NBC News, pesan itu ternyata cuma hoax. Talking Angela, si kucing lucu yang bisa mengajak anak berkomunikasi, disebut sangat aman alias jauh dari kecurigaan yang sedang berkembang saat ini.
"Satu hal yang tak perlu Anda takutkan bahwa Talking Angela adalah benar-benar aplikasi untuk perangkat iOS dan Android yang tidak berbahaya dan itu telah menjadi sasaran proses penyebaran pesan hoax di Facebook," tulis NBC News.
Talking Angela mirip dengan aplikasi Talking Tom yang dirancang untuk menjadi interaktif - memungkinkan anak-anak berbicara dengan kucing animasi bernama Angela. Bahkan, aplikasi besutan OutFit7 ini memiliki fitur Child mode yang dirancang untuk meningkatkan privasi pengguna.
Kehebohan tentang aplikasi Talking Angela yang dituding sebagai alat kaum pedofilia sebelumnya sempat bergulir luas pada bulan Februari 2014. Menurut sebuah artikel berjudul `Why Not to Believe Talking Angela or Other Facebook Hoaxes`yang ditulis oleh Jill Scharr, Internet belakangan ini telah menjadi sumber begitu banyak ketakutan.
Tak hanya soal virus, malware atau pencurian data dengan metode phishing, dan bahkan sebuah aplikasi pun diolah di media sosial yang seakan-akan sangat membahayakan.
Aplikasi Ini Jadi Senjata Pedofilia Buat Bidik Korbannya?
Beberapa akun sosial media tanpa ragu mengingatkan kepada para orangtua agar cermat memperhatikan perangkat gadget anak-anaknya.
diperbarui 08 Mei 2014, 20:00 WIBDiterbitkan 08 Mei 2014, 20:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Nama Layar Proyektor Namanya Apa: Panduan Lengkap
VIDEO: Mekanik Bengkel Jadi Dokter Gadungan, Sukses Tipu Sejumlah Wanita
Soto Banjar adalah Makanan Khas Daerah Kalsel, Mengulik Sejarah dan Kelezatannya
Ramalan Harga Komoditas Global 2025: Minyak Anjlok, Gas hingga Emas Perkasa
Hashim Ungkap Program Makan Bergizi Gratis Sudah Digagas Prabowo dari 18 Tahun Lalu
Kapal Asing dengan ABK WN Rusia Ditahan di Aperiran Bintan, Diduga Buang Limbah
788 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama 2024, Paling Banyak Akibat Korsleting Listrik
Cara Mudah Membuat Kue Apem Beras yang Empuk dan Lembut di Rumah
Lip Balm untuk Pria dan Wanita, Cara Merawat Bibir agar Tidak Pecah-Pecah
Cerita Aurelie Moeremans Nikah Kilat di Pengadilan di California, Tak Terencana tapi Manis
350 Caption Singkat Aesthetic untuk Instagram yang Menarik
7 Tips Mix and Match Office Look, Tetap Modis dengan Sentuhan Kenyamanan