Dijual Rp 17 Juta, Komponen Google Glass Cuma Rp 1,7 Juta

Komponen termahal dari Google Glass terletak pada bagian frame-nya yang berharga US$ 22.

oleh Adhi Maulana diperbarui 16 Mei 2014, 16:18 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2014, 16:18 WIB
Sebelum Beli, Calon Konsumen Boleh Pinjam Google Glass
Google Glass (digitaltrends.com)

Liputan6.com, California - Google telah memasarkan kacamata pintar Google Glass pada publik di wilayah Amerika Serikat dengan banderol selangit, US$ 15 ribu atau sekitar Rp 17 juta.

Harga Google Glass yang begitu mahal mendapat kritik dari sejumlah pihak. Pasalnya banyak yang memperkirakan biaya produksi Google Glass tidaklah semahal harga jualnya.

Sebelumnya Teardown.com dari Tech Insight mengungkap bahwa total biaya komponen untuk merakit satu unit Google Glass diperkirakan hanya US$ 80 (sekitar Rp 920 ribuan). Perusahaan riset IHS pun melakukan penelitian serupa untuk memperkirakan biaya komponen Glass.

Mengutip laman Mashable, Jumat (16/5/2014), hasil penghitungan IHS menunjukkan bahwa biaya komponen satu unit Google Glass hanya mencapai US$ 152,47 atau berkisar Rp 1,7 juta. Ini artinya, Google menjual produk kacamata pintarnya itu 10 kali lipat lebih mahal dibandingkan biaya komponen yang dibutuhkan.

IHS menjelaskan, komponen termahal dari Google Glass terletak pada bagian frame-nya yang berharga US$ 22. Selain itu, lensa persegi Google Glass yang dipasok oleh manufaktur asal Taiwan, Himax Technologies, diperkirakan bernilai US$ 20.

Google sendiri belum memberikan tanggapan terkait hasil riset yang dilakukan oleh IHS. Namun untuk Tech Insight yang menyatakan biaya produksi Google Glass hanya Rp 900 ribuan, perusahaan asal California itu pun angkat bicara.

Salah seorang juru bicara Google sebelumnya sudah membantah bahwa perkiraan biaya komponen Glass yang disampaikan Teardown.com salah mutlak. Namun sayangnya ia menolak berkomentar lebih lanjut.

Di luar komponen, Wall Street Journal melansir bahwa berbagai biaya lain di sektor pengembangan dan pemasaran Google Glass juga harus dipertimbangkan. Apalagi Google Glass dirakit di California, tenaga kerja di sana tentu lebih mahal dibanding di Asia.

Lalu jangan lupakan pula biaya prototipe desain dan riset yang melibatkan para engineer pintar dan PhD. Mereka kemungkinan dibayar mahal oleh Google karena riset dan pengembangan Google Glass sudah dilakukan sejak 2011 silam.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya