Windows 8 Ditolak, Microsoft Tawarkan Windows 7

Raksasa software ini mengatakan jika pemerintah Tiongkok tidak ingin menggunakan Windows 8, maka Windows 7 bisa menjadi pilihan.

oleh Andina Librianty diperbarui 22 Mei 2014, 13:27 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2014, 13:27 WIB
Windows 8 Ditolak, Microsoft Tawarkan Windows 7
Pemerintah Tiongkok menolak menggunakan Windows 8 (Foto: techcrunch.com)

Liputan6.com, Upaya Microsoft memasarkan sistem operasi (OS) Windows 8 mengalami ganjalan di Tiongkok. Negara tersebut menolak menggunakan Windows 8 di PC pemerintah.

Setelah sebelumnya bungkam, Microsoft akhirnya buka suara mengenai pemblokiran tersebut. Raksasa software ini mengatakan jika pemerintah Tiongkok tidak ingin menggunakan Windows 8, maka Windows 7 bisa menjadi pilihan.

Dalam sebuah pernyataan kepada BBC, juru bicara Microsoft mengungkapkan bahwa mereka kaget dengan pemberitahuan dari pemerintah tersebut.

"Microsoft telah bekerja secara proaktif dengan Central Government Procurement Centre dan instansi pemerintah lainnya melalui proses evaluasi untuk memastikan bahwa produk dan layanan kami sesuai dengan persyaratan," jelas juru bicara tersebut, seperti dilansir Neowin, Kamis (22/5/2014).

Untuk itu, katanya, Microsoft akan terus menawarkan Windows 7 untuk konsumen dari pemerintah. "Pada saat yang sama kami akan mengevaluasi Windows 8 dengan instansi pemerintah terkait," sambungnya.

Seperti diketahui sebelumnya, pemblokiran yang dilakukan pemerintah Tiongkok terjadi beberapa pekan setelah mereka mengungkapkan akan terus menggunakan Windows XP. Sementara itu, OS berumur 13 tahun tersebut tidak lagi menerima patch keamanan dan pembaruan dari Microsoft.

Windows XP sendiri diyakini digunakan di lebih dari 50 persen PC yang ada di Negeri Tirai Bambu, karena banyak yang menggunakan OS bajakan.

Sedangkan untuk alasan pemblokiran Windows 8, pemerintah berdalih demi alasan keamanan dan penghematan energi. Namun pemerintah tidak menjelaskan secara rinci alasan pemblokiran tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya