Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Malaysia sedang mempertimbangkan langkah baru untuk menerapkan penyensoran di media sosial. Dari sekian banyak media sosial, Facebook menjadi target pemblokiran.
Pemerintah setempat saat ini sedang mengevaluasi rencana pemblokiran Facebook, menyusul sejumlah insiden penyalahgunaan di layanan tersebut. "Jika orang-orang berpikir bahwa Facebook harus ditutup, maka kami siap menanggapinya," ungkap Menteri Komunikasi dan Multimedia Malaysia, Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek, seperti dilansir Softpedia, Selasa (12/8/2014).
Pemerintah Malaysia kini akan melihat pandangan publik mengenai hal tersebut. Saat ini diketahui terdapat 2.000 komplain tentang tindakan penyalahgunaan di Facebook.
Meski Negeri Jiran telah mengakui rencana tersebut, pemblokiran Facebook dinilai akan menjadi langkah radikal dan mustahil menutup akses ke jaringan yang diakses 15 juta pengguna tersebut.
"Kami menerima sekitar 2.000 komplain. Haruskah kami menutup Facebook sepenuhnya karena hal tersebut? Kami akan menjajakinya terlebih dahulu," sambung Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek.
Partai oposisi, Democratic Action Party (DAP), mengancam akan menggelar protes nasional untuk menentang semua upaya pemblokiran Facebook. DAP berpendapat tindakan tersebut akan melanggar hak kebebasan berekspresi dan berlawanan dengan janji pemerintah untuk tidak menyensor internet. Menjaga kebebasan internet adalah bagian dari Bill of Guarantess 1996 yang diciptakan untuk menarik investasi dari negara-negara asing.
DAP menyebut pemblokiran Facebook sebagai sebuah 'usulan primitif', yang akan mengingkari hak warga negara untuk mengekspresikasi pandangan mereka di media sosial. Pihak yang paling dipengaruhi adalah anak-anak muda.
Jika pemerintah merealisasikan rencana pemblokiran, maka menurut DAP, Malaysia akan sama seperti Korea Utara, Kuba, Iran, dan Tiongkok. Hal ini tidak akan disukai oleh warga negara.
"Kami ingin mengingatkan Putrajaya of the Multimedia Super Corridors Bill of Guatantees No. 7, yang menjanjikan tidak ada penyensoran internet. Karena itu mengapa mereka menghabiskan waktu untuk memikirkan dan berbicara tentang memblokir Facebook?" ungkap Social Media Strategist DAP, Yeo Bee Yin.
Malaysia Pertimbangkan Blokir Facebook
Pemerintah Malaysia sedang mempertimbangkan langkah baru untuk menerapkan penyensoran media sosial.
Diperbarui 12 Agu 2014, 11:02 WIBDiterbitkan 12 Agu 2014, 11:02 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kasus Pagar Laut Tangerang, Bareskrim Periksa 4 Tersangka Pekan Depan
Terminal LPG Bima Beroperasi, Perkuat Infrastruktur Energi Nasional di Indonesia Timur
Pola Diet Terbaik untuk Orang dengan Diabetes, Apa Saja?
Danantara jadi Katalis Positif Pertumbuhan Ekonomi RI
Gagal Lolos ke Liga Champions, Chelsea Bakal Dipaksa Jual Cole Palmer
Budi Daya Ikan dengan Sistem Bioflok, Hemat Pakan Lebih Banyak
Jadi Sound Viral di TikTok, Ini Makna Lagu 'Cruel Summer' Taylor Swift
Jaga Ketahanan Pangan Bisa Dimulai dari Rumah Sendiri, Ini Buktinya
Khofifah Tegaskan Dua Sektor Tak Boleh Terdampak Efisiensi Anggaran di Jatim
Ciri Mastitis Akan Sembuh, Mengenali dan Mengatasi Masalah Ibu Menyusui
Top Global! Bank Mandiri Masuk Daftar World’s Best Companies 2025 Asia Pacific versi TIME
PLN Mobile Proliga 2025: Kurang Optimal di Laga Pembuka, Bandung bjb Tandamata Siap Tampil Fight Lawan Jakarta Livin Mandiri