Liputan6.com, Jakarta - Niatan Facebook untuk membeli WhatsApp telah lama digulirkan di hadapan publik. Perusahaan raksasa jejaring sosial itu akhirnya secara resmi menjadikan WhatsApp sebagai bagian dari perusahaanya.
Meski sudah dinyatakan resmi menjadi bagian Facebook, WhatsApp sepertinya masih belum akan menjadi mesin pencetak uang bagi perusahaan jejaring sosial terbesar di dunia tersebut. Penjelasan soal tak ada niat Facebook mengeruk pendapatan dari WhatsApp diungkap langsung Mark Zuckerberg, CEO dan Pendiri Facebook.
Ia menyebutkan salah satu alasan Facebook bersikeras memiliki WhatsApp karena layanan itu sangat berbeda dengan milik perusahaan lainnya. Layanan pesan intsan itu berbeda karena disediakan secara gratis untuk tahun pertama, tak dilengkapi konten berbayar di dalamnya dan tak ada iklan berseliweran di depan pengguna.
Mantan mahasiswa drop-out di Harvard University itu mengaku tak akan mengubah pengalaman pengguna di layanan pesan instan terbesar di dunia itu untuk sementara waktu. Demikian informasi yang Zuckerberg saat wawancara dengan Reuters.
Zuckerberg disebutkan telah memiliki rencana sendiri untuk menjadikan WhatsApp sebagai pencetak keuntungan bagi perusahaannya. Akan tetapi, pria berambut keriting itu tak mau menyebutkan rencana yang akan diterapkan perusahaannya agar mendapatkan uang dari WhatsApp.
Facebook sukses membuat pemilik WhatsApp setuju menjual perusahaannya dengan nilai transaksi US$ 19 miliar. Nilai penjualan yang ditawarkan Facebook sukses melampaui penawaran yang diberikan Google sebesar US$ 10 miliar.
Namun seiring dengan melambungnya harga saham Facebok dalam beberapa bulan terakhir, nilai akuisisi WhatsApp yang awalnya US$ 19 miliar dilaporkan naik menjadi US$ 21,8 miliar.
Facebook Tak Akan Jadikan WhatsApp `Sapi Perah`
Mark Zuckerberg telah memiliki rencana sendiri untuk menjadikan WhatsApp sebagai pencetak keuntungan bagi perusahaannya.
Diperbarui 10 Okt 2014, 18:15 WIBDiterbitkan 10 Okt 2014, 18:15 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Baru Selesai Satu Rakaat Sholat Maghrib Tiba-Tiba Waktu Isya Masuk, Apa yang Harus Dilakukan?
Banjir Lumpur Terjang Area Bundaran Taman Rekreasi Selecta Batu, Mobil Wisatawan Terseret
Ingin Puasa tapi Takut Maag Kambuh? Ini Tips Nyaman sepanjang Ramadhan
AHY soal Indonesia Gelap: Masalah, Tantangan Akan datang dan Pergi
Dirayakan Bareng Anak Yatim, Hampers Ultah Ameena Ada Skincare sampai Madu dari Brand Ternama
Melihat Sejarah Kemaritiman Nusantara di Museum Bahari Indonesia
Effendi Simbolon Soal Retreat Kepala Daerah: Harus Tegak Lurus Kepada Bangsa dan Negara
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 24 Februari 2025
Kabar Pemecatan Vokalis Sukatani Bisa Pengaruhi Profesi Guru ke Depan?
Polisi Minta Masyarakat Tidak Memburu Satwa Mangsa Harimau
Arti Mimpi Digigit Anjing di Tangan Kiri: Makna dan Tafsir Mendalam
Bolehkah Berbuka Puasa Mengikuti Adzan Maghrib Tetangga Desa, Apakah Sah?